Kang Maman – Konferensi Peramal 2015
2014 tak lama lagi melintas. Saudara-saudara kita di Indonesia timur,
sesaat lagi menapakkan jiwanya di 2015.
2014 menggurat banyak suka, juga menggores sejumlah luka. Dan semua panelis di penghujung tahun ini mengajak kita menatap masa depan dengan caranya masing-masing. Bellieve it or not; percaya atau tidak, tapi satu sama lain memiliki kesamaan: Menatap masa depan sebagai pengharapan. Terus melangkah, tak terjebak dan terjerat dalam letih dan luka masa lalu.
2014 menggurat banyak suka, juga menggores sejumlah luka. Dan semua panelis di penghujung tahun ini mengajak kita menatap masa depan dengan caranya masing-masing. Bellieve it or not; percaya atau tidak, tapi satu sama lain memiliki kesamaan: Menatap masa depan sebagai pengharapan. Terus melangkah, tak terjebak dan terjerat dalam letih dan luka masa lalu.
2015; 2+0+1+5=8. “Kambing,” kata Feri Purwo, “shio kedelapan, dan lambang, adalah lambang infinity; angka yang garisnya membentuk lengkung anggun yang tak
pernah berakhir dan terputus.” White star
dalam fengsui; bintang kekayaan pembawa keberuntungan ekstra. Itulah 8.
Karenanya, di penghujung tahun, doa tak putus kami panjatkan. Ya Tuhan,
jangan jadikan tanah air kami tanah yang bersimbah air mata. Jadikan tanah air
kami, mata air penuh kasih sayang, kebahagiaan, negeri yang kaya, dan selalu
untung. Jadikan kami orang-orang yang mengedepankan hati daripada lidah; karena
kami tahu, lidah orang berakal ada di belakang hatinya, dan hati orang yang
dungu ada di belakang lidahnya.
Dan meski 2015 adalah “tahun kambing”, kata Ronal, “Jangan jadikan kami
orang yang mudah mengambinghitamkan orang lain, tetapi menjadi orang yang
ikhlas mengulurkan tangan dan pikiran untuk orang lain dan tanah air tercinta.”
Terakhir, di dalam kata ‘peramal’ ada kata ‘amal’. Jadikan 2015 sebagai
tahun untuk berlomba beramal agar 2015 tidak menjadi tahun penuh sesal. Karena,
kata Fitrop [Fitri Tropica], “Masa depan bukan tentang apa yang akan terjadi,
tapi apa yang akan kamu perbuat.”
Selamat
tahun baru, pemirsa ILK; selamat tahun baru, negeriku tercinta, INDONESIA. (Maman Suherman)