Kang Maman – Liburan
Jika kata-kata kita tulis sambung-menyambung tanpa spasi, ia menjadi
kalimat tak sempurna, susah dipahami, dan kehilangan arti. Harus ada spasi antar-kata,
juga ada tanda koma agar kita bisa berhenti sejenak, menarik napas sesaat, lalu
melanjutkannya. Membaca kembali hingga akhirnya bertemu tanda titik.
Demikian pula dengan kehidupan ini. Bekerja tanpa liburan adalah
perjalanan sukses yang panjang, membosankan, dan penuh penderitaan.
Berlibur pun teramat dibutuhkan jika ingin menikmati kehidupan ini.
Menarik napas sejenak, merasakan jeda, memberikan kesempatan kepada raga dan
jiwa untuk rehat; berlibur sesaat.
Rutinitas harian kita membuat mata kita “buta” dalam melihat keindahan
hidup. Liburan sesaat menyadarkan kita tentang indahnya hidup ini.
Libur, kebutuhan semua orang, kaya maupun tak berpunya. Libur bukan
kebutuhan mewah dan mahal—seperti kata Pak Jarwo, kata Okky tadi—sehingga
siapa pun bisa melakukannya.
Libur tidak harus jauh, tidak harus di tempat istimewa. Cukup bersama
dengan orang-orang tercinta, keluarga, kekasih dan permata hati, di tempat yang
sederhana dengan cinta yang melimpah, dengan senyum dan tawa yang lebar.
Percayalah
dengan pernyataan orang-orang tua kita, “Di mana pun kita berada, selalu ada
tempat unik dalam radius 10 kilometer untuk dijadikan tempat liburan yang sederhana.”
Terakhir,
saya melihat banyak ibu-ibu di sini. Di dalam kata ‘libur’, hilangkan ‘l’ dan ‘r’,
maka tersisa kata ‘ibu’. Di dalam kata ‘libur’ ada kata ‘ibu’. Berlibur itu
seperti pulang ke rumah ibu; ke indung kita saat kita terlahir ke dunia.
Di mana pun
kita bisa merasakan kembali hangatnya surga, seperti saat kita berada dalam
pelukan hangat, penuh kasih sayang, perempuan tercinta di dunia kita ketika
kita masih kecil, tanpa beban, tanpa pikiran tentang hal-hal yang bersifat
duniawi, tanpa pikiran tentang Wild World
yang dinyanyikan tadi. Hanya ada keriangan dan kebahagiaan.
Berlibur
adalah tidur di pangkuan ibu, diayun gelombang samudra cinta ibu, dan ketika
terbangun, kita kembali mendapatkan energi besar untuk menata, menatap, dan
menghadapi kehidupan dunia lebih tenang dan terang.
Berlibur
adalah menemukan energi dan cahaya ibu. Selamat berlibur, Bapak-Bapak dan
Ibu-Ibu, selamat menikmati samudra cinta ibu. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar