Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Rabu, 03 Desember 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 3 Desember 2014 (Munas, Gubernur Tandingan, dan Asisten Rumah Tangga)

Kang Maman – Munas, Gubernur Tandingan, dan Asisten Rumah Tangga

Di Indonesia Lawak Klub, tema dimungkinkan diganti. Itulah seni kemungkinan.

Politik adalah seni kemungkinan-kemungkinan. Dalam politik, tidak ada yang tidak mungkin, semua serba mungkin. Teman separtai; seiring; sejalan kemarin, hari ini bisa menjadi musuh bebuyutan. Lawan beda partai dan ideologi, bisa menjadi teman berpegangan tangan dan berpelukan karena satu hal. Sesuatu yang kata orang “tak ada yang abadi”, tetapi di politik, ada keabadian itu: kepentingan.

Ideologi sekalipun bisa tenggelam oleh faktor kepentingan. Teringat Václav Havel, seorang sastrawan yang pernah menjadi presiden Ceko. Dia mengatakan, ada tiga dorongan yang menjadikan seseorang berkeinginan kuat menggapai kekuasaan politik. Pertama: Dorongan ideologi, yang kerap cuma menjadi label dagangan politik belaka. Kedua: Dorongan cita-cita. Motivasi untuk membuat dunia lebih baik, yang kerap cuma muncul dalam spanduk, slogan-slogan kampanye, dan iklan-iklan politik. Serta dorongan ketiga: Oportunisme; menggapai berbagai keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan politik.

Dan dorongan ketiga inilah (oportunisme) untuk menggapai berbagai keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan, merupakan hal yang paling sering terlihat dilakukan oleh elite politik yang “dibungkus” dalam ideologi dan cita-cita. Itulah politik, seni kemungkinan. Dan, semuanya serba mungkin. Tandingan bisa jadi bandingan, bisa jadi tendangan, bisa jadi sandingan, bisa jadi bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Politik toh hanya soal kepentingan. Tapi ingat, jangan pernah lupakan kepentingan rakyat, mau mendengar keluhan rakyat (termasuk TKI, asisten rumah tangga), dan mencari solusinya. Atau kalau kalian abaikan mereka, maka mereka akan berjingkat, mengganggu mimpimu, dan tiba-tiba berteriak di depan hidung penguasa: LAWAN! 

Dan terakhir, ayo tetap ingat:

“Meski beda, kita tetap harus satu: Hanya dan untuk Indonesia tercinta.” (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter