Kang Maman – Inikah Jalan Pintas yang Sah?
Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan. Karenanya, menuntut ilmu itu wajib. Dan pada umumnya setelah
menuntut ilmu, seseorang mendapatkan gelar sarjana dan selembar ijazah.
Dari hasil diskusi, ternyata sejalan dengan pernyataan seorang pengamat
perilaku: Ijazah dan gelar saat ini sudah mengalami pergeseran makna; dari
makna sebagai manifestasi kualitas kepandaian pemilik, menjadi sekadar
manifestasi tanda kelulusan, menjadi manifestasi status sosial, feodalisme modern,
dan manifestasi narsisme. Ditandai dengan dijentrengnya
deretan-deretan gelar di semua tempat; dari kartu nama, brosur, spanduk,
baliho, koran, blog, website, Twitter, KTP, SIM, di mana
saja.
Saya justru melihat Pak Aggi, 12 gelar, tidak ada satu pun yang dia
pasang. Itu contoh saja, misalnya.
Kemudian, juga
ada yang bergeser menjadi manifestasi egosentrime dan ngeyelisme; punya gelar sarjana, sudah merasa paling pintar dan
benar sendiri. Lalu, manifestasi tumpulnya logika dan kebodohan permanen.
Bayangkan,
sebagai contoh, orang 'kan kalau sudah
jenderal nggak usah lagi nulis gelar ‘letnan’,
‘kapten’, ‘mayor’, ‘brigjen’ di
belakangnya. Tapi banyak orang yang gelar-gelar di bawahnya tetap dipajang
walaupun sudah punya gelar yang paling tinggi.
Dan yang paling parah, ijazah menjadi manifestasi psikopat karena
pemilik ijazah bukannya makin berilmu, tapi malah mengalami kelainan
kepribadian; suka bohong, manipulatif, berhati tumpul karena ijazahnya tidak
sesuai kemampuannya. Dan salah satu dari golongan ini adalah pelaku pembeli
gelar dan ijazah palsu.
Orang biasa,
melupakan Tuhan di tengah tumpukan gelar dan ijazah-ijazahnya. Dan orang luar
biasa, akan menemukan Tuhan di tengah tumpukan-tumpukan ilmunya.
Jadi, kata
kunci malam ini, ingat: Ijazahmu, kemampuanmu, raih dengan jalan pintar, bukan dengan
jalan pintas. Kalau ijazahmu saja hasil beli dan palsu, kemampuan dan kualitas
nuranimu palsu, dan di mana pun kamu saat ini dan di posisi mana pun kamu saat
ini, hanya satu gelar yang berhak kamu pasang: PENIPU! (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar