Kang Maman – Pemberi Harapan Palsu
Dari pembicaraan tadi, ada 3 tipe pelaku PHP:
Yang pertama: Tidak tegas.
PHP baginya adalah diplomasi; semata-mata basa-basi. Cuma sebatas suka, tidak
cinta, namun demi menjaga hubungan baik, gak
enak untuk bilang sejujurnya. Apalagi korbannya sudah terlanjur geer [gede harapan].
Tipe kedua: Manipulatif. Melakukan
karena berharap sesuatu. Memberi harapan palsu karena ingin memeras korbannya;
entah hartanya, entah untuk mendapat pelayanan seksual secara gratis.
Dan yang ketiga: Oportunistik. Berpikir calon korbannya
mau sama dia, jadi, kenapa tidak?
Ia tidak merasa bersalah memberi harapan palsu karena yang dikasih harapan pun mau—dalam bahasa Fitrop [Fitri Tropica], “SaRiPaTi; SAlah sendiRI kenapa PAke haTI.”
Ia tidak merasa bersalah memberi harapan palsu karena yang dikasih harapan pun mau—dalam bahasa Fitrop [Fitri Tropica], “SaRiPaTi; SAlah sendiRI kenapa PAke haTI.”
Jadi, supaya tidak jadi korban PHP, seperti kata Ronal, saya
Indonesiakan saja, “Jangan percaya terlalu berlebih, cinta terlalu berlebih,
jangan berharap terlalu berlebih. Karena semua yang berlebih mudah bikin perih.”
Dan buat si jago PHP: Stop beri harapan semu karena bukan cuma korbanmu
yang merana, tapi harga dirimu juga bakal sirna.
Dan untuk semuanya, ingat satu kalimat: “Cinta tidak butuh alasan, tapi
cinta butuh balasan.” (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar