Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

SAPO

Lembaga Pembinaan Yatim dan Dhuafa

Kau Tak Sendiri

@_BondanPrakoso_

Sabtu, 25 Maret 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 25 Maret 2017 (Muda & Berkarya)

Kang Maman – Muda dan Berkarya

Hakikat permainan—termasuk yang menantang dan memicu adrenalin—adalah senang-senang yang menyenangkan. Tugas kita adalah tak lelah mengingatkan bahwa permainan (tantangan), haruslah penuh perhitungan; tidak asal-asalan, tidak boleh membahayakan, apalagi mencelakakan.

Kalaupun ada tantangan yang menegangkan dan harus dipecahkan, kata Cipan, adalah bagaimana memberi contoh yang baik, memberi pengaruh kebaikan dan kebajikan kepada sesama insan.

Dan tantangan yang tidak kalah ringan buat negeri ini, adalah tak henti mempromosikan kekayaan budaya negeri ini ke berbagai belahan dunia. Dan bineka itu, kaya raya. [segmen 2]

***

Dari JKT48 kita dapatkan poin tentang pentingnya toleransi. Beragam tapi harmoni.

Dari Karnaval Busana Jember terbukti, anak muda Indonesia tidak kere kreativitas. Sekaligus membuktikan, Indonesia bukan cuma Jakarta, Indonesia bukan cuma Bali.

Dan dari apa yang kita saksikan sekilas saja, kita temukan inti kesenian dan kebudayaan negeri ini, yaitu: paduan sensasi di permukaan, dengan keindahan, kebermaknaan, dan kebenaran dalam kebinekaan.

Jayalah negeri yang kaya raya ini, Indonesia! [segmen 3]

***

Persoalan terbesar di negeri ini, benar kata Narji di segmen awal, kita kurang mensyukuri karunia-Nya, lupa kalau kita kaya raya. Coba tanya orang Indonesia yang terbiasa Jakarta sentris, berapa suku bangsa dan pulau yang dimiliki Indonesia? Berapa banyak yang tahu kita punya 17.500 pulau? 13.466 di antaranya sudah bernama dan dilaporkan ke PBB. Dan kita punya sekitar 1.340 jenis suku bangsa di Indonesia.

Karenanya, berbanggalah dengan negeri ini, dan perbanyaklah membaca Indonesia.

Teringat apa kata Pramoedya Ananta Toer dalam novel “Jejak Langkah”:
Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya. Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajikan untuknya.

Jadi, sekali lagi:
Baca negerimu, jangan pernah letih mencintai dan berbuat kebaikan untuk Indonesia. (Maman Suherman)
Share:

Minggu, 19 Maret 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 19 Maret 2017 (Fenomena Ibu-Ibu Sosmed)

Kang Maman – Fenomena Ibu-Ibu Sosmed

Indonesia adalah negara nomor lima paling cerewet di Twitter, dan Jakarta nomor satu di dunia, 15 tweet per detik—dan tidak ada bedanya laki-laki dengan perempuan. Dan, perempuan punya hak untuk bersuara, kata Karput [Kartika Putri], melalui medium apa saja, sebagaimana kaum pria.

Galak—jika dimaknai sebagai lantang dan berani bersuara, tak boleh mendiamkan segala ketidakadilan—boleh, bahkan teramat boleh. Apalagi untuk meneriakkan dan melawan ketidakadilan. Contoh sederhana, jika kita dua jam saja menonton televisi hari ini, pada saat bersamaan, ada tiga perempuan di Indonesia yang mengalami kekerasan seksual. 35 menjadi korban setiap hari! Dan persoalannya bukan persoalan rok mini, tetapi persoalan otak mini para pelakunya.

Dan kaum lelaki pun tidak boleh tinggal diam terhadap fenomena ini. Karena kekerasan seksual, bukan persoalan perempuan semata, tapi persoalan kemanusiaan. Persoalan dan penyebab kekerasan, sekali lagi, bukan rok mini, jadi bersuaralah demi tujuan tegaknya kebenaran, bukan semata kenyinyiran. [segmen 2]

***

The power of emak-emak. Dua ibu yang hadir malam ini membuktikan, media sosial (dunia maya) adalah sawah, ladang, pabrik, kantor, sekaligus ruang pamer produk dan karya yang tak berbatas dan tak terbatas, untuk kehidupan dan menunjang kehidupan di dunia nyata.

Kuncinya, kata Ronal, think before tweet. Pikir sebelum gerakkan jempolmu, yang dalam bahasa Indonesianya bermakna: media sosial akan bernilai positif jika jempolmu menuangkan dan menuliskan hal-hal yang: perlu, meng-inspirasi, memberi kekuatan, isinya baik dan benar, dan syukur-syukur bernilai ekonomis. [segmen 4]

***

Ada tiga poin penting yang kita dapat hari ini. Yang pertama, kalau kita menyimak dengan serius, kita pasti ingat kalimat Kang Denny di segmen 1 yang menyiratkan:
Laki-laki dan perempuan tak ada yang sempurna. Tetapi mereka bisa menyatukan jiwa, meneguhkan akad, bersatu, berjalan seiring untuk saling menyempurnakan. Itu yang pertama.

Yang kedua, berada di ruang publik atau di ruang privat, di dunia nyata atau di medsos yang kerap kita sebut sebagai dunia maya, bapak atau ibu sendiri yang memutuskan:
Terhadap anak-anakmu, engkau itu father atau other, mother atau other (orang tua atau orang lain) bagi anak-anak.

Dan yang ketiga:
Ibu kita, bagi dunia mungkin hanya seseorang. Tetapi bagi kita, ibu kita adalah dunia.

Jadi, jangan pernah remehkan the power of ibu. (Maman Suherman)
Share:

Sabtu, 18 Maret 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 18 Maret 2017 (Investasi Bodong)

Kang Maman – Investasi Bodong

OJK mencatat, sedikitnya ada 406 perusahaan, yang diduga menawarkan investasi bodong, dengan iming-iming keuntungan atau bunga yang tak masuk akal. Bunga yang tak masuk akal itu mulai dari 5% per bulan atau 60% setahun. Dan, ucap Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (OJK) di akhir 2016, dari data kasus investasi bodong, sedikitnya kerugian yang timbul mencapai 45 triliun.

Kasus-kasus itu terjadi karena masyarakat mudah tergiur untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Lupa: besarnya iming-iming sebangun dengan tingginya risiko.

Jadi, semua yang berlebihan mudah menggiurkan, semua yang menggiurkan mudah menyilaukan. Saking silaunya, huruf ‘b’ tak terlihat. Terbaca untung, padahal buntung. [segmen 2]

***

Sekali lagi, jangan mudah goyang dan goyah oleh selangit janji manis. Semua yang berlebihan mudah menggoyangkan, gampang menggelincirkan.

Dan untuk para penipu di kasus investasi bodong, ada satu pepatah Bugis yang seperti ini:
Berlaku jujur dan pelihara tutur kata, itu yang terbaik. Sebab kejujuran dan tutur kata akan memanjangkan usia. Takkan mati kejujuran, takkan runtuh yang datar, takkan putus yang kendur, takkan patah yang lentur.”

Tetapi, akan goyang dan hancur lebur, siapa pun yang tak jujur. (Maman Suherman)
Share:

Minggu, 12 Maret 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 12 Maret 2017 (Wanita Cantik Karya Cantik)

Kang Maman – Wanita Cantik Karya Cantik

Perempuan di media selalu disorot dari kacamata 5-P. Dan 4-P yang selalu diutamakan adalah, dianggap hanya sosok yang sibuk di urusan pinggan, peraduan, dan pigura; semata memasak di dapur, memuaskan di ranjang, dan harus selalu tampil cantik—lebih cantik dari yang dipigurakannya sendiri. Juga harus gaul, masuk di dunia P keempat: pergaulan, agar bisa menyeimbangi pembicaraan pergosipan di sekelilingnya. Itu saja yang di-eksplor habis-habisan di infotainment. Semata urusan privat.

Lalu kita lupa, bahwa banyak perempuan yang juga menjalankan fungsi P yang kelima: pilar. Berkarya di ruang publik. Menjadi dinding dan tiang, yang menegakkan atap rumah agar tak ambruk menutup lantai. Bahkan menjadi tiang negara yang mampu membawa nama baik bangsanya dan membanggakan negerinya, seperti sosok-sosok yang tampil malam ini, penuh prestasi.

Malam ini Indonesia Lawak Klub kembali mengingatkan:
Perempuan, ibu, juga pilar, tiang bangsa. [segmen 4]

***

Menurut sebuah penelitian, tubuh manusia hanya bisa menahan 45 unit rasa sakit. Tetapi saat ibu melahirkan, tubuhnya sampai merasakan 57 unit rasa sakit, setara dengan merasakan 20 tulang patah bersamaan. Itulah perempuan. Siapa bilang mereka lebih lemah dari laki-laki?

Dan mereka tak pernah menuntut lebih dan minta dilebihkan, meski telah menjadi pilar. Mereka hanya meminta haknya: kesetaraan. Dan kesetaraan itu, sungguh sebuah keniscayaan.

Jadi, salut dan hormat kami padamu, perempuan, ibu negeri ini, ibu pertiwi, Indonesia. (Maman Suherman)
Share:

Rabu, 08 Maret 2017

Lirik Lagu Noe “Letto” – Pelangi di Langit Senja [OST. Bid’ah Cinta]

Noe “Letto” – Pelangi di Langit Senja

Pagi yang indah ...
Langit yang cerah
Di hari ini ...

Setelah melewati malam gundah
Setelah membasuh hati yang lelah ...

Reff:
Indahnya dunia berwarna cinta
Seperti hamparan surga
Ketika warna berbeda
Bersanding dengan mesra
Indahnya dunia berwarna cinta
Pelangi di langit senja
Terlihat warna berbeda
Bersanding dengan mesra
Tak bercela ...

Hati yang bersyukur
Jiwa yang tafakur
Sepanjang waktu ...
Karena jalan yang ...
... harus ditempuh
Panjang berliku....

Dan akan melewati malam gundah
Dan akan membasuh hati yang lelah ...

Reff:
Indahnya dunia berwarna cinta
Seperti hamparan surga
Ketika warna berbeda
Bersanding dengan mesra
Indahnya dunia berwarna cinta
Pelangi di langit senja
Terlihat warna berbeda
Bersanding dengan mesra
Tak bercela ...

Reff:
Indahnya dunia berwarna cinta
Seperti hamparan surga
Ketika warna berbeda
Bersanding dengan mesra
Indahnya dunia berwarna cinta
Pelangi di langit senja
Terlihat warna berbeda
Bersanding dengan mesra
Tak bercela ...
Share:

Lirik Lagu Noe “Letto” – Memulai [OST. Bid’ah Cinta]

Noe “Letto” Memulai

Setiap hari
Ku tak berhenti
Meyakinkan hati...
Karena jalan
Akan terbentang
Tuk dia yang tak bimbang...

Reff:
Seperti bulan
Di malam hari
Cinta bertahan
Tuk yang meyakini ...
Walau jalannya berliku
Tapi takkan membuatku berhenti....
Karena harmoni akan terjadi
Jika ada yang berani.... memulai ...

Sepertinya
Alam berkata ...
Bertahanlah, cinta
Mengalami rindunya hati
Yang orang tak mengerti ...

Reff:
Seperti bulan ...
Yang menyinari
Cahaya terang ...
... Tuk yang mengerti
Walau jalan kan berliku
Tapi takkan membuatku berhenti ...
Karena harmoni akan terjadi
Jika ada yang berani.... memulai ...

Reff:
Seperti bulan ...
Yang menyinari
Cahaya terang ...
... Tuk yang mengerti
Walau jalan kan berliku
Tapi takkan membuatku berhenti ...
Karena harmoni akan terjadi
Jika ada yang berani.... memulai ...
Share:

Minggu, 05 Maret 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 5 Maret 2017 (Indonesia Cantik)

Kang Maman – Indonesia Cantik

Cantik itu anugerah. Mensyukurinya, mesti jauh lebih tinggi dari sekadar menikmatinya. Dan kalau tadi kita jeli menyimak, ada kalimat Kang Denny yang menarik dilontarkannya di segmen pertama tadi, “Bahagia itu, kalau kita menikmati dan mensyukuri sepenuh hati apa yang terberi.” Bukankah manusia itu makhluk Tuhan yang paling sempurna? Jangan pernah ingkari dan khianati nikmat itu.

Wajah cantik mungkin bisa membuat orang jatuh cinta kepadamu. Kepribadian cantik, insya Allah akan membuat orang setia bertahan di sisimu.

Dan untuk Kiky Inggar, tadi teman-teman mengingatkan:
Duniamu tidak berakhir hanya karena kamu disebut tidak cantik. Duniamu baru akan benar-benar berakhir jika kamu sibuk mencela dirimu sendiri.

Jadi, hidup ini begitu indah untuk kita nikmati bersama. [segmen 2]

***

Soal pembangunan, ada idiom sederhana: “Pemimpin itu mau keringatan, bukan kering ingatan pada rakyatnya jika sudah terpilih. Dan sadar penuh, adil itu Pancasilais, tegas di sila kelima; dan tidak adil itu tidak Pancasilais.”

Adil itu seperti timbangan, kiri dan kanan seimbang, timur dan barat sama diperhatikan dan berimbang. Teringat satire Ronal mengutip Bung Karno, “Jangan sampai di Barat sama rata sama rasa, tapi di Timur sama ratap sama tangis.”

Karenanya, tadi teman-teman mengingatkan:
Semoga pemimpin kita tak bosan mewujudkan mimpi warganya, adil, makmur, merata—di barat, di tengah, juga di timur—satu, Indonesia. [segmen 4]

***

“Apa yang tidak dipunyai Indonesia?” tutur Ronal. Karenanya, terhadap negeri ini, jangan pernah pernah ingkari cerahnya sinar mentarinya dengan menutup mata. Buka mata hati, dan percaya diri.

Teringat kalimat “Memahami negeri orang lain adalah kearifan, tetapi memahami negeri sendiri adalah pencerahan.”

Dan Kezia, tadi seperti mengingatkan:
Manfaatkan media sosial untuk tak henti mengenalkan negeri ini.

Jadi, jangan pernah letih mencintai sepenggal surga yang diturunkan Tuhan ke muka bumi. Negeri di zamrud khatulistiwa yang teramat cantik: INDONESIA. (Maman Suherman)
Share:

Sabtu, 04 Maret 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 4 Maret 2017 (ILKSiana)

Kang Maman – ILK-Siana

Betul kata Kang Ronal, kunjungan raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, ke Indonesia adalah kunjungan raja Arab Saudi kedua ke Indonesia setelah Raja Faisal ibnu Abdul Aziz as-Saud pada 47 tahun silam, tepatnya Rabu, 10 Juni 1970, yang saat itu disambut oleh Presiden Soeharto dan Ibu Negara Tien Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta.

Adab bertamu dan menjadi tuan rumah adalah gambaran keberadaban—tadi sudah disinggung oleh Kang Denny. Karenanya kita diajarkan, ada adab bertamu dan menerima tamu. Siapa pun tamu itu, baik raja maupun rakyat jelata, juga siapa pun tuan rumahnya, kata Mas Tarzan, harus saling menghormati dan berbuat kebaikan. Karena kita diajarkan, seperti dalam Quran surah Al-Isra’, “Jika kamu berbuat baik, berarti juga berbuat baik bagi dirimu sendiri.” Dan tertuang dalam hadis, “Setiap kebaikan adalah ibadah.”

Selamat datang, sahabat Indonesia. [segmen 2]

*Segmen 2: Heboh Kedatangan Raja Salman
***

Satu kalimat saja:
Tuan dan puan, kasih kami kasih sayang, jangan kasih bom. [segmen 3]

*Segmen 3: Bom Panci di Bandung

***

Pernikahan dan mistis ternyata punya satu kesamaan: ada unsur rahasia, gelap, terselubung, dan tersembunyi di dalamnya. Di situ justru daya tariknya.

Kalau di dalamnya ada unsur yang luar biasa, ya wajar, namanya juga rahasia. Tetapi pada hakikatnya, rahasia yang tersembunyi itu sama halnya dengan pernikahan. Orang yang kita nikahi, bukanlah sosok yang luar biasa, tetapi kitalah yang menjadikannya luar biasa.

Dan ingat dalam satu hal:
Seperti halnya dalam mistis, dalam cinta, jangan pernah menyerah pada ketidakmungkinan. Hadapi ketidakmungkinan dengan kesemogaan. Karena dalam cinta, kamu adalah ketidakmungkinan yang aku semogakan. (Maman Suherman)

*Segmen 4: Pernikahan Gaib
**Segmen 5: Mistis Unik Indonesia
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter