Kang Maman – Haters vs Lovers
Dunia ini aneh. Seperti halnya lovers,
orang rela jadi haters dengan
mengeluarkan biaya sendiri. Karena menjadi haters
itu membuat waktu terkuras, otak terkuras, dana terkuras, bahkan hati dan
perasaan terkuras, hanya untuk membenci orang lain dan sama sekali tidak
memberikan keuntungan pada dirinya—kecuali haters
bayaran di dunia politik, yang dibayar khusus untuk menjelekkan lawan politik.
Di sisi lain Kang Denny, Kang Ronal, secara tersirat mengajak kita
untuk melihat haters dari kacamata
yang positif, di antaranya:
[1] Haters sebenarnya fans yang belum bisa memberi kritik atau
saran dengan cara yang baik dan benar;
[2] Haters adalah fans yang berusaha jujur dengan tidak
melihat idolanya dari sisi yang positif saja;
[3] Haters adalah fans keras kepala yang tidak mau
mendengar atau menerima kenyataan akan kejelekan seorang idola;
[4] Haters adalah fans yang ingin menyamai atau melebihi seorang
idola; dan
[5] Haters adalah fans yang memerhatikan idolanya dengan
cara yang lain. Atau kata Intan tadi, “Haters
adalah fans yang ingin mendapat
perhatian khusus dari target maupun fans
lain. Dan seperti kata Paulo Coelho, “Haters
adalah pengagum yang kebingungan. Kenapa orang-orang begitu menyukai targetnya?”
Lebih dari itu, mari coba renungkan hal ini:
Kata Komeng tadi, “Haters,
memaki berlebih bisa membuat mati hati. Lovers,
memuji dan mendukung membabi buta juga bisa mematikan jiwa.” Karena semua yang
berlebihan akan membutakan bahkan mematikan mata hati.
Dan lebih dari itu, daripada menciptakan atau mengutuk kegelapan, mari
sebanyak mungkin menyalakan lilin. Kebahagiaan sejati tidak akan bisa dibangun di
atas derita dan air mata orang lain. Jadi, mari tebar cinta, jangan tabur
nista. (Maman Suherman)
makasih tulisannya nambah wawasan
BalasHapussukses artikelnya
BalasHapusditunggu artikel selanjutnya gan
BalasHapus