Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Minggu, 23 Juli 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 23 Juli 2017 (Magic vs Magis)

Kang Maman – Magic vs Magis

Untuk belajar sulap, ternyata mudah. Kita hanya butuh pendamping dan seorang pembimbing. Untuk bermain sulap, juga mudah. Kita hanya perlu trik serta memiliki peralatan yang dibutuhkan. Namun untuk menjadi seorang pesulap, bukan hal yang gampang—dan kita menjadi saksi terhadap hal itu malam ini.

Pesulap sejati bukan menghabiskan waktu dengan belajar tentang kecepatan. Melainkan tentang bagaimana tentang manusia berpikir, merespons, beropini, dan berasumsi.

Dan selama manusia masih lebih suka menggunakan asumsi, selama itu pula pesulap bisa hidup dan menghasilkan uang. Kenapa? Semoga kita akan dapat jawabannya di dua segmen berikutnya. Tapi yang sudah pasti dan kita lihat tadi, hal yang paling menyenangkan dari seorang pesulap, adalah di saat melihat kita heran dan terheran-heran.

Itulah sulap. Jangan pernah biarkan diri kita berpikir terlalu jauh bahwa pesulap itu memiliki kekuatan sihir. Karena kata Ki Prana jujur tadi, “Unsur magisnya, hanya terletak pada performance-nya.” Atau kita memang senang berilusi, tertipu atau menipu diri—seperti kata Ronal tadi.

Dan dari penampilan Cak Tarno, saya teringat pada apa yang pernah dia katakan sendiri:
Yang penting itu membuat orang lain tersenyum, dan itu lebih menyenangkan daripada membuat orang lain menangis.” [segmen 3]

***

Apa yang kita saksikan sepanjang lima segmen, mengingatkan saya pada apa yang pernah ditulis seorang Gobind Vashdev, “Kita membenarkan dan menyalahkan bukan karena objeknya, melainkan karena apa yang ter-install di benak (semata asumsi dan opini).”

Para pesulap dan yang mengerti sulap, pasti sering tersenyum melihat begitu banyak opini tercetus yang diyakini sebagai kenyataan. Misalnya, ada kekuatan lain, menggunakan jasa jin, atau memakai jimat tertentu ketika membicarakan David Copperfield yang bisa menghilangkan Patung Liberty atau menembus Tembok Cina.

Yang paling menarik, walaupun banyak orang sudah menjelaskan bahwa itu semua trik—seperti kata Aiko tadi—bahkan dibocorkan link videonya, di mana mereka melihat rahasianya secara langsung, tetap saja banyak yang tidak percaya.

Melekat pada ilusi, memang nyaman. Kebenaran adalah ibarat bangun dari tempat tidur yang empuk, dan bangun itu tentu tidak enak.

Tidak berlebihan bila Nietzhie pernah mengatakan, “Kadang-kadang orang-orang enggan mendengar kebenaran karena mereka tak ingin ilusi mereka hancur berantakan.

Dan, sekali lagi, ada kutipan yang menarik dari the magician:
Pesulap yang sejati, tak pernah membiarkan orang berpikir terlalu jauh bahwa pesulap itu memiliki kekuatan sihir.

Jadi, nikmatilah sulap, dan ingatkan pada diri:
Di saat orang lain menanggapku berilmu tinggi, kutegur diriku dan kukatakan, “Bahwa sesungguhnya, semata ketidaktahuanmulah yang membuatmu sepertinya tinggi; selebihnya, ilusi.”

Di dunia nyata, untuk Habil dan semua teman-teman:
Bangunlah dari tidur, bangkitlah dari ilusi, selamat berkarya! (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter