Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Sabtu, 22 Juli 2017

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 22 Juli 2017 (KPK vs DPR)

Kang Maman – KPK vs DPR

Pro kontra hak angket terus mengalir. Yang tidak setuju, disuarakan Tsamara tadi, uji dong KPK di pengadilan, bukan lewat hak angket.

Sementara yang setuju alasannya: Tetap sejutu berantas korupsi, tapi juga benahi dan perbaiki KPK dan orang-orangnya. Dan menggunakan hak angket gedorannya pasti lebih keras, kata Prilly.

Di balik itu, harapan kita rupanya tetap sama, sama-sama setuju: upaya pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti!

Poin kedua, kita tetap harus mengakui dengan sejujur-jujurnya, negeri ini sangat belum bebas dari korupsi. Jangan ditutup-tutupi. Lebih baik ditampar kejujuran daripada dikecup kebohongan, lebih baik mengakui saja bahwa sejak KPK berdiri, ada 124 anggota DPR (belum termasuk SN yang pada jam 7 malam, tanggal 7 bulan 7 2017 dijadikan tersangka); ada 17 gubernur, ada 58 wali kota dan bupati yang ditangkap KPK. Juga sejumlah tokoh yang dianggap seharusnya menegakkan dan menjadi penjaga pintu gerbang keadilan, ikut dicokok KPK.

Artinya, benar seperti yang pernah dikatakan jurnalis senior, Budiarto Shambazy, bahwa kita bukan lagi menganut trias politika tapi Trias Corruptica, yang isisinya adalah: legislaTHIEVES, execuTHIEVES, judicaTHIEVES—tempat para maling. Maling-maling penggerogot uang rakyat ada di semua lini, di legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Lalu harus dibiarkan? Tegas: tidak! Teman-teman tadi tegas mengatakan, kawal upaya pemberantasan korupsi.

Jujur itu hebat, berlaku untuk semua (tidak terkecuali anggota KPK itu sendiri). [segmen 4]

***

Membaca indeks korupsi negara-negara di dunia tadi, kemudian pro kontra yang muncul sejak segmen satu, saya jadi teringat satu penggal puisi Gus Mus (K.H. Mustofa Bisri) dalam pusinya “Ada Apa dengan Kalian?”:

Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani?

Bila karena memabookan, alkohol kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?

Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi yang lebih menjijikkan
ketimbang kotoran seribu babi?

Ada apa dengan Indonesia?

Dan karena Awwe tadi menyebut Cina, teringat Zhu Rongji saat menjadi Perdana Menteri Tiongkok dan berujar dalam pidatonya, “Sediakan 100 peti mati; 99 untuk mereka yang melakukan korupsi, satu untukku jika aku juga korupsi.”

Jadi ternyata negeri ini, butuh pemimpin teladan, bukan pemimpin yang suka telan uang rakyat!

Terakhir, sedikit mengulang notulensi lalu:
Harus kita yakini, KTP-E itu kepanjangannya bukan Korupsi Triliunan Rupiah, Edan! (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter