Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 13 Juni 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 13 Juni 2016 (Drama Pernikahan)

Kang Maman Drama Pernikahan

Setiap pengelana punya akhir perjalanan dan petualangan, tetapi tidak bagi setiap pencinta. Terhadap mantan, sepertinya mudah saja mengatakan, “Tinggalkan dan tanggalkan, lupakan dan doakan kebahagiaannya.” Ternyata tidak semudah itu jika kita saksikan peristiwa-peristiwa yang tertayang tadi.

Bagi banyak pencinta dan perindu, akhir percintaan kerap tak dianggap sebagai berakhir selamanya. Tetapi semata sebagai persinggahan sementara; tetap diangankan, masih diinginkan, masih diharapkan, dan didoakan agar kelak bisa bersatu kembali. Rumah penantian dan pengharapan pun tetap dibangun di dalam hati dan jiwa. Bukankah kata mereka “Jalanan pun mengenal putaran balik?” Demikian pula dalam percintaan. Dan bukankah kepergian itu bisa jadi hanya sebuah cara untuk merasakan nikmatnya kembali? Demikianlah kekuatan dan kuatnya cinta bagi pencinta dan perindu yang sangat meyakini: catatan rindu dan cinta tak pernah selesai sebelum mendapatkannya—entah dengan cara apa pun.

Tetapi juga—kata Mas Jarwo Kwat—harus ada kerelaan dan keikhlasan. Ingatkan dalam batin: Jika memang kamu mencintainya tapi yang kamu cintai sudah menjadi milik orang, doakan kebahagiaannya. Bukankah mencintai itu berbahagia melihat dia bahagia meski sudah bukan milik kita? Bahagia itu merelakan, meninggalkan dengan keikhlasan dan mendoakannya.

Dan bagi mereka yang berhasil memetik buah cintanya hingga tiba di pelaminan—seperti Uus:
Menjadi pasangan yang halal, jangan setitik pun terlintas dalam pikiranmu untuk saling meninggalkan dalam kelemahan dan kekurangan. Tapi justru saling berpegangan tanganlah dan saling menguatkanlah.

Sekali lagi:
Daripada meninggalkan, lebih baik menguatkan.
Daripada menduakan, lebih mulia mendoakan.

Karena suami bagi istri atau istri bagi suami, adalah sejatinya ruang paling teduh satu-satunya, rumah paling damai satu-satunya untuk menumpahkan rindu, cinta, dan kasih.

Terakhir:
Kebahagiaan itu sudah tergariskan. Jika memang milik kita, sesulit apa pun jalannya, seberat apa pun rintangannya, pasti akan jadi milik kita karena memang dia tercipta untuk kita. Sebaliknya, jika bukan milik kita, walau mudah jalannya, atau meski berjuang dengan susah payah, tak akan pernah jadi milik kita karena memang bukan untuk kita.

Dan kepada Kimau dan juga semua pencinta yang tangguh dan sejati, katakan kalimat ini:
“Aku selalu menantimu saat kamu berkata ‘aku terima nikahnya dan aku akan setia.’”

Jika ingin disayang Allah, akadkan dan halalkan, atau tinggalkan dan doakan. (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter