Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 14 Juni 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 14 Juni 2016 (Ramadhan Bulan Religi atau Cari Rezeki?)

Kang MamanRamadan Bulan Religi atau Cari Rezeki?

Ramadan itu bulan penuh rahmat, penuh ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Jadi, jangan biarkan berlalu begitu saja hanya demi mengejar urusan duniawi, karena belum tentu kita bisa bersua lagi dengan Ramadan yang karim di tahun berikutnya. “Isi,” kata Ust. Zacky Mirza, “dengan berlomba-lomba berbuat kebaikan dan berburu ampunan.” Isi dengan amalan-amalan khas Ramadan, di antaranya ingat sabda-sabda Rasul:

“Barang siapa berpuasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

“Barang siapa melakukan salat malam pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Dan berharap mendapatkan malam Lailatul Qadar dan tidak putus-putusnya beribadah sepanjang Ramadan dari awal hingga akhir, dan jangan tunggu baru beribadah hanya di sepuluh malam terakhir. Karena—masih sabdanya:

“Barang siapa melakukan salat di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Juga, jangan lupa memberi iftar (makanan) untuk berbuka kepada orang-orang yang berpuasa. Rasul bersabda, “Barang siapa yang di dalam bulan Ramadan memberi iftar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi sebab ampunan dari dosa-dosanya dan pembebasan dirinya dari api neraka.” Dan jangan berhenti berdoa. Ingat firman Allah, “Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku mengabulkan untukmu.” Juga ingat pada sebuah hadis, ada tiga macam orang yang tidak akan ditolak doanya, di antaranya disebutkan, orang yang berpuasa hingga ia berbuka.

Mengenai adanya acara-acara atau lagu-lagu bernuansa religi yang muncul tiba-tiba, dan pengisi acara atau selebritas yang tiba-tiba menurut kita berubah alim, kita sejak awal sudah saling mengingatkan: jangan suuzan, tapi ber-husnudzhan-lah, siapa tahu itu menjadi awal untuk menjadi lebih baik.

Urusan niat adalah urusan individu dengan penciptanya, kita tidak punya kuasa untuk menilai dan mengadilinya. Hanya Dia yang kuasa menilainya. Kita hanya wajib meyakini dan mengingatkan pada diri sendiri: Allah memberikan pahala sesuai niatnya.

Jadi, mari isi Ramadan dengan membuat tontonan yang bisa menjadi tuntunan, membuat syair menjadi syiar, dan insya Allah terus berlanjut kelak meski Ramadan telah berlalu.

Terakhir:
Mari terus ramaikan masjid, bukan malah ramaikan pasar.
Agar saf salat di masjid tidak makin maju
karena makin banyak yang lebih sibuk belanja baju.

Dan berharap:
Selepas Ramadan kita menjadi manusia yang—dalam istilah Zacky Mirza tadi—cerdasnya komlit, yakni menjadi manusia yang saleh ritual sekaligus saleh sosial.

Jadi, mari meraih kemenangan, kesucian, selepas Ramadan kelak. (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter