Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 15 Maret 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 15 Maret 2016 (Pengobatan Alternatif vs Medis)

Kang Maman Pengobatan Alternatif vs Medis

Pengobatan alternatif versus medis dulu kerap didikotomikan sebagai timur versus barat. Namun kini tak lagi terlalu dipertentangkan, bahkan saling melengkapi—“pengobatan integratif” kita mengenalnya.

Tadi dijelaskan tentang ilmu kesehatan holistik, yang terdiri atas penyembuhan alamiah plus memberdayakan pasien untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Jadi teringat filosofi pengobatan ala Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa sallam] bahwa sebuah gangguan memiliki asal masalah yang dimensinya tak sekadar fisik, tetapi juga harus menyelami dimensi psikisnya, dengan penekanan-penekanan untuk ber-taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepadaNya) agar psikis menjadi tenang.

Juga tadi tergambarkan, sesungguhnya penyakit merupakan suatu irama untuk mencapai keseimbangan tubuh (homeostatis). Secara filosofis, penyakit-penyakit hadir sebagai obat untuk menyadarkan manusia agar kembali ke jalan yang benar. Dan sebagai bentuk introspeksi bahwa begitu mudahnya semesta memberikan balasan bagi orang-orang yang melampaui batas.

Kita ingat dengan ajaran “Makanlah saat lapar dan berhenti sebelum kenyang.” Sisakan sepertiga dari lambung kita kosong setelah menghabiskan makanan, karena berlebih-lebihan dalam makan membahayakan tubuh.

Dan satu tadi disentuh Kang Denny dan juga Ronal, teringat ilmuwan Ibnu Sina. Suatu ketika ia diminta tolong menyembuhkan seorang yang sakit parah. Setelah melakukan pemeriksaan, ia menyerah dan berkata, “Aku tidak bisa menyembuhkan orang ini karena ia memiliki begitu banyak kebencian di dalam hatinya.”

Teringatlah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa sallam] yang pernah mengatakan, “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, yang apabila dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila dia rusak, rusaklah seluruh tubuhnya. Dan segumpal daging itu ialah hati.”

Terakhir, kata kunci sehat itu rupanya sama: sehat pikiran, tubuh, perasaan, dan jiwa; dan pusatnya di hati. Jadi, mau sehat, hati-hati menjaga hati. (Maman suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter