Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 10 November 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 10 November 2015 (Bela Negara)

Kang Maman Bela Negara

Bukankah bela negara itu amanat Undang-Undang Dasar 1945? Jadi, kenapa mesti diributkan?

Mari kita serahkan pada para penguasa di eksekutif, wakil rakyat yang duduk di legislatif, juga yudikatif untuk menurunkan amanat itu dalam aturan yang lebih operasional agar seperti kata Cak Lontong, arah dan sasarannya jelas. Bahwa bela negara bukan militerisasi (bukan wajib militer), tapi sebuah upaya untuk mengajak anak bangsa mencintai negeri ini, mencintai tanah airnya, mencintai bangsanya, dan tidak menomor-duakan bahasanya di bawah bahasa lain, yakni Indonesia.

Dan juga pemahaman lebih menyeluruh bahwa bela negara tidak identik dengan mengangkat senjata (tidak harus menjadi tentara), dan meyakini: membela pakai belati tidak lebih hebat dari membela pakai hati.

Membuat negara tidak lebih terpuruk, tidak bikin berantakan, tidak korup harta rakyat dan negara, mengentaskan musuh dari dalam—kata Jason—yakni kemiskinan dan kebodohan, tidak membakar hutan, tidak menyiksa rakyat dengan memproduksi asap dan membiarkan rakyat sesak dan wafat karena asap, adalah wujud bela negara. Pakai hati, bukan pakai belati.

Bela negara dalam bentuk lain adalah mencintai tanah air sebagaimana mencintai ibu kita sendiri. Ukhuah wathoniah, kata Mas Komeng.

Jadi, bela negara hadapai saja dengan riang, seperti saat dengan penuh riang dan semangat kita bersama menyanyikan lagu Hari Merdeka dari H. Mutahar, yang menyisipkan dengan tegas satu lirik: “Tetap setia, tetap sedia, membela negara kita!” (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter