Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 14 September 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 14 September 2015 (Satu Bahasa, Bahasa Indonesia)

Kang Maman Satu Bahasa, Bahasa Indonesia

Tenaga Kerja Asing wajib menghormati bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa ini jika ingin bekerja di sini. Juga, itu sekaligus sebagai hambatan teknis untuk melindungi pekerja-pekerja lokal Indonesia. Itulah yang mendasari pihak yang kontra terhadap penghapusan kewajiban bisa berbahasa Indonesia bagi TKA.

Di pihak yang pro, penghapusan ini bertujuan agar investasi ke Indonesia tidak terhambat. Lagi pula, masih banyak persyaratan lain yang harus dipenuhi Tenaga Kerja Asing, seperti syarat kompetensi, syarat pengalaman kerja, syarat jabatan—di mana hanya jabatan tertentu yang boleh diduduki oleh tenaga kerja asying asing :), syarat pendampingan oleh Tenaga Kerja Indonesia untuk ahli teknologi, syarat perluasan kerja dalam bentuk: 1 Tenaga Kerja Asing harus dibarengi 10 Tenaga Kerja Indonesia. Jadi, tidak semudah yang dibayangkan.

Yang menarik dalam diskusi ini tersirat sesuatu yang menggelitik. Jika Tenaga Kerja Asing saja diharapkan bisa berbahasa Indonesia, kenapa, misalnya, pejabat publik kita di eksekutif atau di legislatif, tidak dipersyaratkan harus lulus tes bahasa Indonesia? Mengingat banyak di antara mereka yang bahasa Indonesianya pun kurang baik; tidak terstruktur dengan benar, bahkan cenderung mengikuti pola “Vickynisasi”, yang malah makin membingungkan. Padahal, merekalah yang akan berhadapan dengan orang asing dan menjelaskan tentang negeri ini, dan menjadi penyalur suara hati rakyat.

Juga dikatakan Kang Denny tadi, betapa banyaknya di antara kita yang bangga jika saat berbicara menyelipkan kata-kata asing—bahkan kata asingnya lebih banyak, dan bahasa Indonesia hanya menjadi selipan. Dan betapa tidak sedikit, dengan alasan menyiapkan anak menghadapi persaingan di era globalisasi, anak “dicekoki” penguasaan bahasa asing tanpa diimbangi bahasa ibu (bahasa Indonesia).

Pernahkan terbayangkan, kelak, Tenaga Kerja Asing lebih baik bahasa Indonesianya daripada kita sendiri?

Karenanya, cintai bahasa Indonesia, jaga dan rawat 746 bahasa daerah yang tersebar di 17.000 pulau kita, yang selama ini ikut memperkuat budaya dan memperkaya bahasa Indonesia.

Ingat, bahasa menunjukkan bangsa. Benar dan baiklah dalam berbahasa jika kamu cinta Indonesia. (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter