Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 25 Agustus 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 25 Agustus (Sadar untuk Taat)

Kang Maman Sadar untuk Taat

Disduksi malam ini mengingatkan kita pada kisah seekor tikus yang ketakutan melihat sepasang suami istri petani yang membawa perangkap tikus.

Ia laporkan ke temannya: ayam, kambing, sapi, bahkan ular. Tetapi semuanya cuma bisa bilang prihatin, tapi tak bisa membantu—bahkan dengan kompak berujar, “Perangkap tikus tidak membahayakan kami, jadi, kami tidak peduli!”

Tikus pun sedih dan pasrah. Hingga pada suatu malam, terdengar bunyi keras pertanda ada yang terkena perangkap. Bukan tikus, tapi ekor ular yang terjerat. Dan ular pun mengamuk hingga mematuk istri petani itu. Ular langsung dibunuh oleh sang petani, dan istrinya terkena racun. Hingga diusulkan oleh tetangganya untuk membuatkan dia sup ayam. Ayam pun dibunuh.

Tidak selesai di situ (tetap sakit), kemudian ada usulan untuk memakan hati kambing. Kambing pun dibunuh. Dan ternyata, tidak juga sembuh sehingga istrinya meninggal. Dan ketika banyak pelayat datang, sang petani terpaksa membunuh (memotong) sapi untuk memberi makan kepada pelayat.

***

Apa yang kita bisa pelajari dari situ?

Jika kita tidak peduli pada orang lain, tidak cuma orang lain yang tidak terbantu dan tidak terselamatkan, tetapi kelak diri kita pun akan lambat atau cepat menjadi korban.

Ingat: Kesadaran kita, keselamatan semua. Dan seperti kata Pak Jarwo Kwat tadi, “Di tengah ketidakdisiplinan, kita tidak butuh heroin, tetapi kita butuh jiwa heroik.” (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter