Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 18 Agustus 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 18 Agustus 2015 (Pamer[an] Anak)

Kang Maman Pamer(an) Anak

Ada tiga poin yang dibicarakan hari ini. Pertama, sejak awal harus disadari bagaimana memaknai dan memanfaatkan media sosial: sebagai ajang berbagi info penting, membangun jejaring atau bisnis, atau memang untuk ajang pamer—termasuk memamerkan sesuatu yang statusnya sebenarnya ‘just keep it to yourself’ atau ‘hanya untuk pribadi dan rahasia’. Dan semuanya sebenarnya sah-sah saja, asal harus siap dengan segala konsekuensinya. “Karena di luar sana,” tekan Ronal, “tak cuma ada orang baik, tapi juga ada ‘pemangsa’ atau ‘predador’.”

Apa pun kita harus berhati-hati untuk tidak termakan dan menerima begitu saja online persona. Karena apa yang kita lihat di medsos [media sosial], hanya sisi terbaik hasil editan dari orang tersebut. Sebuah eposide di Criminal Minds menggambarkan sangat indah, bahkan anak seorang detektif, diam-diam berkomunikasi dengan seseorang yang mengirim gambar lelaki ganteng, tetapi ternyata adalah orang tua dan “pemangsa” anak-anak.

Yang kedua, mari bersama-sama kita tanyakan ke diri masing-masing—tadi diingatkan dengan baik oleh Lizzie: Apakah karena media sosial, kita lalu menjadi orang yang obsesif, dan bahkan membuat jiwa kita tidak sehat?

Ini indikasinya:

[1] Sudah berapa sering kita cuekin keluarga, suami, istri, atau anak kita yang berada di samping kita karena mata kita terus tertuju kepada smartphone kita?

[2] Sudah berapa kali kita bertengkar dengan pasangan kita karena kita sama-sama sibuk dengan sosial media kita?

[3] Dan, apakah kita sadar bahwa kita sudah menjadi stalker satu sama lain, diam-diam mengintip di mana dan sedang apa pasangan kita?

[4] Atau yang terakhir: Lebih lama mana Anda memegang smartphone, dibanding memeluk buah hati kita?

Dan yang terakhir, memamerkan apa pun mungkin menyenangkan, tetapi juga bisa membuat orang iri. Ingat, iri berpotensi membuat diri kita teriris dan juga anak kita teriris. Jadi, hati-hati, jaga diri, jaga buah hati, jangan dieksploitasi agar tidak menyesal di kemudian hari. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter