Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 07 April 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 6 April 2015 (Adilkah Hukum di Indonesia?)

Kang Maman Adilkah Hukum di Indonesia?

Kita semua semestinya tahu bahwa di kehidupan sehari-hari maupun saat beraktivitas di media sosial, setiap orang bersamaan kedudukannya di depan hukum—tidak terkecuali Ibu Asyani. Jadi, jangan dikaburkan dengan alasan apa pun. Tetapi kenapa banyak orang yang bereaksi terhadap penahanan Ibu Asyani? Penyebabnya satu, ditangkap oleh teman-teman: Semata-mata karena di depan mata kita, secara vulgar tersaji ketimpangan hukum. Pisau hukum tajam ke bawah, majal ke atas.

Dan salah satu yang paling jelas adalah mengapa orang seperti Asyani ditahan, sementara beberapa tersangka atau terdakwa yang lebih dari apa yang dilakukan Asyani malah tidak ditahan? Mungkin ada yang bertanya, memangnya salah menahan Asyani? Kalau menurut KUHAP, tidak. Menurut KUHAP, tersangka atau terdakwa bisa ditahan apabila dikhawatirkan melarikan diri, merusak dan menghilangkan barang bukti, dan mengulang tindak pidana yang dilakukan.

Tanya ke nurani, apakah seorang Asyani yang tua, yang renta, bisa melakukan pencurian kayu balok itu di hutan lagi? Itu misalnya.

Nah ini, persyaratan subjektif dalam KUHAP berada di wilayah abu-abu, di mana sering disalahgunakan oleh oknum penegak hukum yang takluk pada uang, pada kuasa, atau pada pengaruh.

Jadi, intinya, mari kita tengok ke batin kita, fenomena Nenek Asyani sungguh mengusik hati nurani. Dan melindungi pelaku korupsi yang lebih “jahat” dari Asyani, sungguh telah membumihanguskan hati nurani. Dan tegas kata Kang Denny, “Adil yang 2 kali disebut dalam Pancasila (sila kedua dan kelima) adalah: A = tanpa dan deal = tawar menawar.” Adalah jadinya: Adil seharusnya tidak boleh tawar-menawar.

Kata Komeng tadi, “Tidak adil, tidak Pancasilais.” (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter