Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Kamis, 08 Januari 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 8 Januari 2015 (Mimpi, Percaya atau Tidak?)

Kang Maman Mimpi, Percaya atau Tidak?

Terserah kepada kita masing-masing, ingin memahami hakikat stimulus dan sumber kemunculan sebuah mimpi dari sudut pandang mana. Entah itu dari sudut mazhab psikodinamika – Sigmunt Freud, sesuai bukunya The Interpretation of Dreams, ataukah Jung, atau dari ahli tasawuf falsafi kelahiran Spanyol, Ibnu Arabi, yang berkaitan dengan mata batin. Atau dari sisi pandang Utsman Najati, yang membagi mimpi dalam ru’ya (mimpi yang untuk menyingkap misteri alam gaib atau futuristik), dan ahlam (mimpi yang sulit ditakwil). Ru’ya yang baik menurutnya, semua kabar gembira itu berasal dari Allah; yang menyusahkan datang dari setan; dan ada yang netral, yang disebabkan oleh perhatian manusia terhadap satu hal.

Kita toh mengenal ru’ya atau mimpi Nabi Ibrahim, yang kemudian dari sana kita rayakan Iduladha setiap tahun. Mimpi Nabi Yusuf: 11 bintang, matahari, dan rembulan yang bersujud kepadanya sebagai tanda kenabian. Atau, mimpi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa suatu saat kelak, ia akan bisa kembali ke Mekah dan Masjidil Haram, yang kemudian terwujud sebelum perdamaian Hudaibiyah.

Jadi, silakan ingin memaknai mimpi semata sebagai apa, asal tidak tenggelam dalam pusaran mistis, apalagi kekufuran.

Terakhir, meski rakyat Indonesia punya mimpi berjuta-juta, masing-masing punya mimpi sendiri-sendiri, tapi jangan sekali-kali melupakan mimpi kita bersama yang sangat indah, yang terwujud dalam preambul UUD kita: Terwujudnya rakyat yang sejahtera, dan cerdas dalam kehidupan berbangsa.

“Bermimpilah setinggi langit,” kata Bung Karno, “agar jika pun engaku jatuh, engkau hanya akan jatuh di antara bintang-bintang.” (Maman Suherman)

***

“Jangan kau tafsirkan mimpi untuk berjudi, tapi tafsirkan mimpi untuk dijadikan visi. Dengan visi, kau bisa beraksi untuk merealisasikan mimpi.” – Jarwo Kwat #JarwoQuote
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter