Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Rabu, 28 Januari 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 28 Januari 2015 (Dangdut Night)

Kang Maman Dangdut Night

Dangdut adalah potret utuh negeri ini. Liriknya mencakup seluruh aspek IPOLEKSOSBUDHANKAM [Ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, keamanan]. Apa buktinya?

Ideologi dan politik; Simak lirik lagu Kerukunan-nya Mara Karma dalam album Kerukunan (Pancasila), atau Hak Asasi dari Rhoma Irama, ada lirik: Terapkan demokrasi Pancasila/ sebagai landasan negara/ jangan suka memperkosa/ kebebasan warga negara/ karena itu bertentangan/ dengan peri kemanusiaan.

Ekonomi; Tentu kita akrab dengan lirik Sepiring Berdua, Termiskin di Dunia, atau Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin.

Sosial-Budaya; Terdiri dari banyak suku bangsa, itulah Indonesia. Dan musiknya adalah percampuran unsur-unsur musik dan budaya dari Hindustan, India klasik. Terbukti dari penggunaan tabla (bunyi dangdut dari situ), dan lagu Boneka Dari India – Ellya Khadam, bercampur dengan Melayu Deli yang terasa kental dengan tokohnya: Husein Bawafie. Dan Arab, dengan alat musik gambus yang terasa pada cengkok dan harmonisasinya dengan tokoh utamanya: Syech Albar. Dan dangdut kontemporer dengan pengaruh barat yang terasa pada penggunaan gitar listrik sejak tahun 1968, tokohnya, jelas: Rhoma Irama.

Han-Kam; Dengar lirik Pak Hansip – Endang Kurnia, atau Pak Hansip, Pak Polisi, Tulung Cekel Pacarku dangdut koplo Gita Silviana. Atau lagu Empat Angkatan – Manis Manja Group: Hai engkau gagah/ apabila engkau pakai seragam loreng/ Hai engkau tampan/ apabila lengkap dengan baretnya/ Terimalah doaku untukmu pahlawan bangsa.

Jadi, dangdut adalah potret hidup kita. Kadang melambung seperti bola yang ditendang ke atas seperti kata Ona Sutra, kadang dut; terhempas; terpuruk; tersudut di lubang bawah kehidupan.

Dangdut adalah potret roda pedati kehidupan rakyat Indonesia, sekaligus cara orang Indonesia menyiasati hidup. Bahagia, joget; sedih, joget; riuh-heboh, berdangdut koplo. Asal ingat, jangan sambil tegak pil koplo yang bikin bego.

Musik itu indah dan memperhalus jiwa, bukan menghancurkan raga dan merusak nurani. Goyangan dangdut yang terbaik adalah jika dangdut mampu menggoyang dan mengguncang dunia. Dan dangdut itu: Jempol! (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter