Kang Maman – Status Rahasia
Ada 4 poin yang bisa diambil malam ini: Pertama, pernikahan itu mitsaqan
ghaliza (perjanjian yang sangat kuat). Karenanya, saat dilaksanakan, perlu
ada data yang akurat dan transparan, perlu ada wali dan saksi, dan perlu
dipublikasikan agar tak muncul fitnah. A’linu
nikahakum (umukanlah pernikahanmu), dan sebaiknya diwalimahkan. Aulim walau bisyaatin (dipestakan walau
hanya dengan menyembelih seekor kambing).
Dan ingat, nikah itu sempurnakan agama. Annikahu nisfuddin (nikah itu setengah agama), dan setengahnya lagi
disempurnakan dengan amalan-amalan lain. Jadi, mengapa perjanjian kuat yang
bermakna setengah agama, yang ijab kabulnya getarkan arasy Allah mesti
ditutupi?
Tetapi apakah boleh menutupi sesuatu? Jawabannya: boleh, asal wujudnya
bisa disimbolkan seperti ini: Mengapa kita menutup mata kita ketika kita
berdoa; ketika menangis; ketika mencium dan bermimpi? Jawabnya: Karena hal
terindah dalam hidup bukan yang terlihat oleh mata, tapi yang terlihat dan
terasakan oleh hati. Dan karenanya, menutupi sesuatu jangan sampai membuat hati
kita justru ikut tertutup gelap, dan akhirnya tersesat.
Juga harus diingat, ini yang ketiga: Kalau kita tidak tahu mengapa orang menutupi sesuatu, kita jangan berpraduga
buruk dan mengadili—seperti kondisi Cita Citata saat ini. Tetapi tetap harus
netral, harus tetap berpikir bersih dan ikuti kata-kata almarhum Bob Sadino,
“Setiap bertemu orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih
dahulu.” Supaya kita tak mudah menilai dan bisa menyesatkan.
Yang terakhir, sekali lagi kembali ke hati karena hati adalah
penuntun; cermin yang akan membiaskan baik jika baik, buruk jika buruk, dan tak
pernah berbohong. Dan, cinta bukan aib, juga bukan iba. Cinta itu rahasia hati,
baik bila diumumkan, tak elok bila diumbar-umbar. Dan kata Pak Jarwo, “Nikah
itu baik dikabarkan, tidak baik untuk dikaburkan.” (Maman Suherman)
***
“Pernikahan harus dikabarkan, bukan dikaburkan. Janganlah kau menutupi
pernikahanmu, tapi tutupilah kekurangan pasanganmu.” – Jarwo Kwat #JarwoQuote
0 komentar:
Posting Komentar