Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 19 Januari 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 19 Januari 2015 (Sekolah Homogen)

Kang Maman Sekolah Homogen

Sekolah homogen atau heterogen, semua ada kelebihan masing-masing—tadi sudah dipaparkan oleh Intan Erlita. Jadi, sebenarnya tak perlu dipertentangkan.

Pertanyaan sederhana: Sekolah boleh homogen atau heterogen, bagaimana dengan pendidikannya, haruskah juga homogen atau heterogen, atau campuran keduanya?

Dalam banyak referensi, dalam komunitas anak-anak satu etnik sekalipun, keberagaman dan peminatan yang berbeda adalah hal yang wajar—tadi dipaparkan Cak Lontong. Dan seharusnya karena mereka bukan kumpulan robot yang senada dan seragam, seperti kata Pak Jarwo, oleh karena itu pendidikan yang bersifat heterogen sangat diperlukan, namun pendidikan homogen tentang satu hal yang sama, tidak bisa dilupakan untuk sebuah negera sebesar Indonesia, atau negara yang masih harus memperkukuh nasionalismenya.

Terlepas sekolahnya homogen atau heterogen, belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan, atau diubah melalui praktik atau latihan. Jadi, teringat sebuah pernyataan menarik dari artis Natalie Portman, yang mengatakan, “Aku tidak suka studi! Aku benci studi! Aku lebih suka belajar, dan belajar itu indah.”

Jadi, tugas kita semua adalah bagaimana supaya anak didik di sekolah homogen atau heterogen kasmaran dalam belajar. Jangan hambat gairah belajar mereka dengan hal-hal menakutkan. Karena, belajar itu bukan kewajiban, belajar itu hak anak. Sekali lagi, belajar itu hak anak, dan negaralah yang wajib menyediakan fasilitasnya.

Dan yang terakhir, harus diingat untuk semua orang—entah itu di homogen atau di sekolah heterogen: Kita pandai bukan karena diajar, tapi karena belajar. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter