Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Jumat, 28 November 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 28 November 2014 (Kompak Mendidik Anak)

Kang Maman Kompak Mendidik Anak

Dari pembicaraan tadi, dan terutama dari Jarwo quotes, itu mengingatkan saya pada sepasang suami istri yang tiba-tiba murka begitu tiba di rumah, melihat mobil yang baru dibelinya penuh dengan goresan paku. Asisten rumah tangga dipanggil dengan hardikan, dan bertanya siapa pelakunya, dan sang asisten tidak tahu.

Tiba-tiba dari kamar sang asisten keluar anak kecil, Nina, belum lagi 5 tahun. “Nina yang buat gambar itu, Ayah. Cantik, kan?” sambil memeluk ayahnya, dan bermanja seperti biasa.

Si ayah bukannya senang, tapi malah hilang kesabaran dan amuk, lalu mengambil sebatang ranting dari pohon di halaman rumah, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti hanya bisa menangis kesakitan dan ketakutan.

Puas memukul telapak tangan, sang ayah memukul belakang tangan anaknya. Si ibu berdiam, seolah-olah kompak merestui dan puas dengan hukuman yang dikenakan.

Usai memukul, ayah dan ibu masuk ke kamar, dan meminta si mbok untuk menggendong si kecil ke kamarnya sebagai bentuk hukuman: Tidur di kamar asisten rumah tangga.

Sang mbok terperanjat melihat tangan Nina yang terluka dan langsung memandikannya. Dan anak itu cuma bisa menangis menahan pedih. Si ayah kemudian menyuruh sang mbok untuk cukup mengoleskannya dengan obat merah saja.

Ketakutan membuat anak selalu bersembunyi. Sampai empat hari kemudian, ayahnya yang bertugas ke luar kota kembali, dan menemukan anaknya dengan panas yang tinggi. “Kasih parasetamol saja,” kata sang Ayah. Tetapi karena selalu tidak pernah turun, ia pun dibawa ke klinik. Ternyata, oleh dokter, ia diminta dirawat dan divonis. Tidak ada pilihan, dan sakitnya terlalu parah: infeksi akut; sudah bernanah dan demi selamatkan nyawanya, kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah.

Kedua orang tuanya tersekat. Dalam sakitnya, sang anak cuma berujar, “Ayah, Ibu, Nina tak akan melakukan lagi. Nina tak mau Ayah pukul lagi, tak mau jahat lagi. Nina sayang Ayah, sayang Ibu, dan Mbok Siti. Kembalikan tangan Nina, dan Nina tak akan lagi merusak mobil Ayah.”

Hancur hati sang ibu, penyesalan sudah terlambat.

***

Anak adalah karunia terindah dari-Nya. Ia tak cuma butuh kehadiran fisik ayah dan ibu, tapi merindukan kehadiran cinta dan hati ibu bapaknya.

Jadi, Bapak/Ibu, kompaklah mendidik anak; tidak cuma dalam membiayai, dan seperti kata Pak Jarwo, “Tidak cuma butuh kehadiran fisik,” tapi berikan utuh kasih dan cintamu agar kelak tak menyesalinya. Karena, anugerah anak, melebihi harta-harta yang lainnya.

Jadi, malam ini, berjingkatlah ke kamar tidur buah hatimu, lantunkan doa dan kecup keningnya, dan kamu akan dapatkan surga yang terindah: Senyum manis si kecil dalam tidurnya. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter