Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Kamis, 27 November 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 27 November 2014 (Timnas, Koruptor, Pencurian Ikan, Stres, dan Jualan Tuyul)

Kang Maman Timnas, Koruptor, Pencurian Ikan, Stres dan, Jualan Tuyul

Lucu juga kalau kita menggabung kelima tema hari ini. Misalnya: Karena sepak bola karut-marut, pencurian ikan masih merajalela, artis kerap dikaitkan dengan koruptor, masyarakat pun jadi stres, dan kemudian beralih jadi jual beli tuyul.

Kali-kali dengan mempekerjakan tuyul, sebagai pemain bola, prestasi kita meningkat. Dengan mempekerjakan tuyul, kita bisa hajar habis pencuri ikan, dan bisa membekuk para koruptor. Juga, tuyul bisa jadi artis; kita hidupkan sekuelTuyul dan Mbak Yul”, dan kita nonton film, stres pun hilang.

Di balik semua itu, salah satu yang paling menarik dari hidup di negeri ini adalah “pekerjaan rumah” yang tidak pernah ada habis-habisnya. Bagi orang yang pesimis, lari dari masalah adalah pilihan. Tapi bagi orang optimis, inilah tantangan untuk mengabdi pada negeri. Karena mereka percaya: Kebahagiaan tidak akan datang dengan sendirinya. Jadi, kita harus berlari memperjuangkan dan menjemputnya.

Sikat mafia di berbagai bidang, dari Migas, illegal fishing, benahi PSSI sebelum bicara prestasi, dan cokok koruptor dan berantas korupsi sampai ke akarnya.

Ikut membantu menyelesaikan masalah dengan segenap pikiran; ikut turun tangan secara langsung atau cukup dengan lidah (tak henti mengkritisi); dan diam, bukan bermakna diam, tetapi tidak ikut memperkeruh suasana dan menambah masalah—karena masalah bukan untuk dihindari. Dan, salah satu cara untuk mencintai negeri ini adalah membantu menghadapi dan menyelesaikan masalah. Dan jika tidak bisa menyelesaikan masalah, paling tidak jangan menambah masalah.

Ingat, gundul bukan berarti tuyul. Tetapi menggunduli dan menggondoli kekayaan negara secara tidak sah, mencuri ikan dengan tidak sah, dan menjadi koruptor, adalah tuyul yang senyatanya.

Dan, lihatlah teman-teman panelis di sini, diberi tema jebakan, mereka tetap harus siap menghibur di “medan” apa saja—seperti kata Ronal.

Jadi, untuk yang masih cinta negeri ini: Sebelum mencapai titik 0%, terlalu cepat untuk membuang harapan. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter