Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 25 November 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 25 November 2014 (Hari Guru Nasional)

Kang Maman Hari Guru Nasional

Ketua umum PGRI, Dr. Sulistyo, mengatakan, “Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi peserta didik. Sebagai tenaga profesional, dia berperan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”

Sungguh tidak mudah menjadi guru jika membayangkan paparan tadi—persis seperti kata Kang Denny di awal, “Sungguh berat beban guru.” Tapi, teman-teman di sini mencoba memaparkannya dengan sangat sederhana. Dalam bahasa Fitrop [Fitri Tropica], misalnya, “Guru adalah penunjuk kebenaran di saat murid-muridnya sudah merasa paling benar.” Dan dari pernyataan Cak Lontong, “Guru adalah sosok yang membangkitkan harapan-harapan muridnya.” Dalam bahasa senada, juga terungkap dari Ronal tadi, “Guru adalah sosok yang jauh lebih mempercayai murid-muridnya, melebihi murid-muridnya itu sendiri mempercayai dirinya.”

Jadi, teringat guru idola saya di masa SD, di SD Kompleks Patompo Makassar, Ibu Wa Ade Ruhi. Sebagai guru ia selalu berujar begini, “Nak, saya tidak mengajar. Saya di sini hanya mau belajar bersama-sama denganmu.” Itu yang membuat kami menjadikannya sebagai sosok ibu seperti tidak berjarak, tetapi selalu menghormati dan mencintaimu. Doa saya untuk Ibu Wa Ade, di mana pun Anda berada.

Dan satu terakhir, jangan pernah lupakan guru utama dan pertama dalam kehidupanmu; sosok yang berjuang dalam hidup dan mati untuk melahirkan kehidupan baru di muka bumi ini; dialah sekolah, sekaligus pendidik pertama bagi anak-anaknya: ibu, namanya.

Jadi, sekali lagi, Ibu/Bapak guru dan pendidik kami, yang mengantarkan kami dari ketidaktahuan menjadi tahu; dari kegelapan menjadi terang; tak ada yang bisa kami wakafkan untuk membalas wakaf ilmu darimu, selain doa dan ucapan: “Selamat Hari Guru Nasional.” (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter