Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Kamis, 23 Oktober 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 23 Oktober 2014 (Momongan oh Momongan)

Kang Maman Momongan, oh Momongan

Demi mendapatkan momongan, ibu rela bertaruh nyawa. Ibu bagai akar pepohonan; memberi dalam hening, rela terpijak dan terbenam agar pepohonan hidup subur.

Ketika daun makin subur, bunga kian mekar, dan buah kian ranum, akar hanya tersenyum mengendap—dalam senyap.

“Anak baik yang dijadikan tamu istimewa oleh orang tuanya,” kata Pak Jarwo. “Momongan yang tak cuma dibesarkan dengan omongan,” kata Cici Panda, yang terlahir dalam keridaan dan di jalan yang di ridai-Nya, insya Allah tahu berbalas budi karena sadar: Tanpa akar, pohon akan kering dan meranggas.

Teringat kisah Robby, anak usia 11 tahun, yang didaftar ibunya untuk ikut les piano di Iowa. Ketika ditanya mengapa mau kursus, jawabannya sederhana, “Karena ibu selalu ingin mendengarku bermain piano.”

Semula tak terlihat bakat yang hebat dari Robby, dan selama latihan ia cuma biasa-biasa saja. Yang diingat oleh guru hanya ketika anak itu diantar dan pulang, selalu dari jauh ibunya melambaikan tangan, memberikan senyum manisnya.

Dan pada satu saat, Robby tak muncul-muncul lagi, dan gurunya bukannya sedih tapi senang karena tahu Robby tidak terlalu mampu bermain musik. Tetapi ketika hari-H pertunjukan, Robby tiba-tiba muncul dan memaksa untuk bermain. Tak ingin menyakiti hati Robby, sang guru membolehkannya tampil terakhir agar sang guru bisa mengoreksi kesalahannya. Apa yang terjadi?

Robby sangat lincah dan mampu memainkan jemarinya di atas tuts piano, memainkan Mozart’s Concerto #21 dalam C Mayor yang sangat menakjubkan! Sang guru langsung memeluk dengan air mata bangga. “Bagaimana kamu bisa bermain sehebat itu?”

Melalui pengeras suara, Robby berujar, “Ibu masih ingat kan, saya pernah bilang ibu saya sakit? Sebenarnya dia kanker, dan meninggal pagi tadi. Dan sebenarnya, ibu saya selalu mengatakan ingin mendengar saya bermain piano, padahal ibu saya tuli sejak lahir. Jadi hari ini, saya bermain piano, dan inilah hari pertama saya percaya ibu saya mendengar saya bermain piano dari surga di atas sana.”

***

Cinta ibu yang diridai-Nya akan berbalas cinta momongan. Cinta suci di dalam jalan suci akan berbalas dan akan terbalas dengan cinta yang suci.

Untuk Jupe [Julia Perez] dan perempuan-perempuan lain:

“Tak mesti menjadi ibu biologis, tetapi tetap bisa menjadi ibu mulia dengan menjadi ibu yang sosiologis. Hanya orang kuat yang diberi cobaan Yang Maha Kuasa.”

Dan untuk kita semua, sudahkah kita menyenandungkan doa dan “lagu cinta” di telinga ibu kita tercinta, malam ini? (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter