Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Kamis, 07 Agustus 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 6 Agustus 2014 (Pro Kontra Rokok di Masyarakat)

Kang Maman Pro Kontra Rokok di Masyarakat

Dari awal, kata kuncinya ada di Kang Denny. Ini menyangkut masalah Poleksosbud [politik, ekonomi, sosial, dan budaya], jadi, butuh political will pemerintah.

Akbar bilang tadi, “Pajak dari industri rokok tinggi. Betul, 70 triliun. Tapi sekadar koreksi dari Ronal, Negara dalam menyediakan pelayanan kesehatan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh rokok saat ini nilainya sudah 250 triliun per tahun. Jadi, lebih berat bebannya. Ditambah lagi tadi Hesti udah kasih data, “Sudah seberat itu pun, masih ada 500 orang setiap hari meninggal karena rokok.

Yang kedua, katanya, ini menyangkut petani tembakau kita akan dirugikan. Coba kita lihat, ya, lebih tinggi mana, ekspor atau impor?

Tahun 2004, impor rokok Indonesia itu 44.000 ton, $167 juta. 2007, sudah 81.000 ton atau $313 juta. Produksi rokok lokal kita itu sebenarnya cuma 2,7 ribu ton. Jadi, sebenarnya, yang berkepentingan: luar negeri daripada Indonesia.

Soal PHK [pemutusan hak kerja] buruh rokok. Buruh rokok pemakai tangan, dalam waktu tidak lama lagi akan juga menjadi ter-PHK karena sekarang sudah terganti posisinya oleh mesin.

Kemudian yang ketiga tadi, Badan POM sudah beri peraturan: “Dilarang menjual rokok kepada ibu hamil dan anak kecil.” Data membuktikan, di Indonesia, anak umur 15-19 tahun 43,3% merokok dan memulai rokok di usia 10-14 tahun, 17,5%.

Pembatasan pelarangan iklan rokok bukan cuma di Indonesia. Di dunia, 24 negara sudah melarang iklan rokok secara komprehensif. Dan, 144 negara sudah melarang iklan rokok di radio dan televisi.

Jadi, konklusinya, saya cuma ngasih bocoran: 5 bintang iklan rokok putih yang pakai topi koboi naik kuda itu, 5 orang, meninggal karena penyakit paru-paru. Karenanya, mereka kemudian bikin iklan parodi tentang iklan rokok yang pernah mereka perankan.

Konklusinya, satire Ronal bilang, “Merokoklah, silakan, jangan rugikan orang lain, tapi dengan cara isaplah.” Karena, merokok bagi sebagian orang didengungkan sebagai hak, tapi mendapatkan udara bersih yang bebas dari tar, karbon monoksida dan nikotin dan penyebab kanker jauh di atas, itu hak asasi.

Jadi, kalau tak ingin cepat embuskan napas, pikirkanlah untuk menghentikan sekarang juga mengembuskan asap rokok! (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter