Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Rabu, 16 Juli 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 16 Juli 2014 (Mendadak Dagang)

Kang Maman Mendadak Dagang 

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Silakan meraup berkah, berbisnis sekaligus untuk berlatih menahan diri; menjaga diri dari apa yang diharamkan. Kata Gading, “Berbisnis dengan jujur, tidak curang, tidak mengurangi takaran, dan tidak berbohong soal kualitas yang dibisniskan.”

Berbicara tentang bisnis, mengingatkan saya pada pasar. Teringat kisah seorang pengemis buta yang sudah renta, di sudut pasar kota Madinah, yang setiap orang mendekatinya, ia selalu berujar dan berteriak, “Jangan pernah dekati Muhammad. Ia gila, pembohong dan tukang sihir, dan banyak orang yang disesatkan!” Siapa pun yang lewat dekatnya, dia akan berteriak seperti itu. “Jangan dekati Muhammad, dia gila!” Dan itu sampai ke telinga Rasul. Bukannya marah, Rasul malah datang setiap pagi dan membawakannya makanan. Tanpa sepatah kata pun, ia suapi pengemis dengan sangat lembut. Ia lembutkan makanan sebelum masuk ke mulut sang pengemis, hingga sang pengemis pun memakannya dengan sangat nikmat. Tapi karena tak tahu itu Muhammad, pengemis itu terus saja berkata, “Kamu jangan dekati Muhammad. Dia pembohong, dia orang gila!” Setiap mendengar itu, Muhammad bersabar dan hanya mengusap punggung sang pengemis dan terus menyuapkan makanan dengan lembut.

Hingga suatu saat, Muhammad meninggal. Sang pengemis berloncat kegirangan mendengar kabar itu. Tapi hari itu juga, ia kehilangan orang yang selalu menyuapinya. Suatu hari, Sahabat Abu Bakar mendekati Aisyah, anaknya istri Rasul, dan bertanya, “Apa kira-kira perbuatan Nabi yang belum saya lakukan?” “Memberi makan pengemis di sudut pasar.” Datanglah Abu Bakar ke pengemis itu dan kemudian memberi makan. Sang pengemis cuma berkata, “Ini pasti bukan kamu! Kenapa kamu tidak menyuapi saya dan mendekati saya?” Abu Bakar kemudian mendekati dan menyuapi, tetapi tidak melembutkan makanan itu. Dan kemudian pengemis itu mengatakan lagi, “Pasti bukan kamu!” Akhirnya Abu Bakar mengakui bahwa memang bukan dia. “Saya sahabatnya, dan orang yang menyuapimu sudah wafat, namanya Muhammad.” Sang pengemis langsung terdiam dan mengatakan, “Apakah orang yang selalu saya fitnah itu?” “Iya.” Dalam sekejap, luluh hati sang pengemis dan menangis tiada henti.

Ramadan penuh berkah, selamat berpuasa, mari terus meneladani lelaki yang sanggup melumpuhkan kebencian dengan kesabaran dan kasih sayang: Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter