Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Sabtu, 03 Desember 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 3 Desember 2016 (Dance Modern vs Dance Tradisional)

Kang Maman – Dance Modern vs Dance Tradisional

Karena Mas Jarwo menyebut makna filosofi tari, mari mulai dengan bahasa tingkat tinggi.

Filsafat yang mengutak-atik arti seni disebut estetika, yang dalam pohon filsafat termasuk salah satu cabang dari dahannya yang disebut aksiologi (filsafat nilai). Tari—tradisional maupun modern yang berada di dalamnya—adalah bagian dari hal itu. Tari adalah ide. Ide tentang perasaan, emosi, pengalaman-pengalaman subjektif, yang mewujud dalam gerak.

Tari, tradisional atau modern, lagi-lagi dalam bahasa tingkat tinggi adalah bentuk kelanjutan dari kodrat awal manusia. Bukankah terbukti bahwa seseorang terlahir hidup ke dunia adalah dengan gerak dan hasil dari sebuah proses gerak?

Tari adalah gerak diri sehari-hari dalam wujud yang estetik, gerak yang dipenuhi dengan keindahan. [segmen 2]

***

Estetika (keindahan) bukan bagian dari kualitas atau peristiwa, tapi bagaimana cara kita menangkapnya. Dan keindahan tersebut karena mengacu pada selera.

Dalam tari, tradisional ataupun modern, atau paduan keduanya—seperti yang dibawakan Sandrina, estetikanya dapat diamati melalui teropong 3-W: wirama, wiraga, wirasa; irama, keterampilan gerak, dan rasa.

Tari adalah keindahan hati yang diwujudkan dalam gerak berirama. [segmen 4]

***

Tradisional dan modern, teman-teman sepakat: Tak usah dipertentangkan. Keindahan itu, tradisional atau modern, ada karena proses hubungan antara benda (yaitu karya tari) dan alam pikiran orang yang mengamati tanpa melakukan dikotomi.

Dalam mengamati karya tari, membutuhkan bekal pengalaman estetis dan pengetahuan intelektual. Pengalaman estetis dapat diperoleh melalui kesinambungan di dalam melihat pementasan tari dan belajar menari untuk melestarikannya—seperti tadi disinggung oleh Kang Denny. Sedangkan pengalaman intelektual, akan terasa melalui kegiatan membaca dan diskusi, serta hasil pengamatan karya tari yang estetis.

Jika itu terlalu ilmiah, mari sederhanakan:
Menari adalah bukti kamu belum mati.

Bergeraklah, menarilah dalam keindahan, karena hidup ini begitu indah. Ayo, menarilah, Indonesiaku! (Maman Suherman)
Share:

1 komentar:

  1. saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m

    BalasHapus

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter