Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 05 Januari 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 5 Januari 2016 (Dangdut Heboh vs Dangdut Santai)

Kang Maman Dangdut Heboh vs Dangdut Santai

Sekali-sekali, hayatilah suara-suara yang dihasilkan alam: gesekan dedaunan yang bergerak ditiup angin, gemericik air mengalir, suara ombak, tiupan angin, bahkan gemuruh heboh hujan yang ditimpa cetar halilintar, juga kicauan burung dan suara-suara binatang lainnya. Sungguh merupakan nada-nada indah yang mengiringi perjalanan alam ini.

Bila suara-suara itu terjalin satu, ia menjadi harmoni indah, kidung alam yang syahdu untuk didengarkan, lalu bisa disenandungkan anak manusia untuk menghiasi dan mewarnai hidupnya.

Sebuah orkestrasi alam yang kemudian direspons manusia, dan dijadikan tembang indah untuk menemani perjalanan hidup. Sebuah ungkapan kejujuran yang dipintal oleh benang-benang keindahan, yang dibahasakan oleh nada-nada yang liris, lembut mengalun membuai jiwa, atau keras mengentak dan mengajak tubuh bergoyang riang.

Dangdut adalah salah satu perwujudannya. Diramu, diracik, dirawat, tumbuh dan besar di negeri ini, warna musik yang mengawinkan entakan tabla berbunyi “dang-dut-dang-dut” yang dinamis, dan tiupan seruling nan merdu merayu.

Dan sebagaimana bahasa alam, tidak ada yang baik atau buruk, yang ada hanyalah persoalan cocok atau tidak cocok. “Saya cocok dengan dangdut, kamu tidak; Saya senang dangdut yang lembut, kamu suka dangdut yang bergoyang mengentak.” Kuncinya cuma satu: Dangdut dengan 3D-nya (didengar, dilihat, dan digoyang) adalah bahasa abstrak, sebagaimana jenis musik lainnya yang mampu menggerakkan emosi.

Dan sebagai karya seni, dangdut punya nilai estetika sendiri. Dan ‘estetika’ lebih dekat dan bersaudara kandung dengan ‘etika’, bukan dengan ‘erotis’, bukan dengan ‘erotika’.

Dan sekali lagi, goyang mengentak atau lembut mengalun, teriakkan selalu tiga kata: DANGDUT NEVER DIES! (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter