Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 12 Januari 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 12 Januari 2016 (Film vs Sinetron)

Kang Maman Film vs Sinetron

Sinetron atau layar lebar hanyalah medium yang berbeda, dengan cara penggarapan yang sedikit berbeda, untuk satu hal yang sama: Sama-sama seni akting, “sama-sama dunia sinematografis,” kata Cak Lontong, bukan wujud pengkastaan satu lebih dari yang lain. Ada ceritanya atau ceritanya diada-ada, sama-sama ada di film, juga ada di sinetron.

Soal rezeki pekerja seninya, percayalah pada ajaran: “Rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.” Bahkan sebuah hadis mengatakan, “Takdir kita sudah diatur 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”

Dan jika Anda bintangnya (sinetron atau film), ingat hukum langit—tadi tersirat dari Cak Lontong:
Tak ada yang abadi. Matahari sekalipun akan tergelincir dan terganti oleh bintang gemintang di langit malam, demikian pula sebaliknya.

Pesan tersirat berikutnya:
Jika kamu jadi bintang (sinetron atau film), jangan tinggikan hatimu setinggi bintang di langit. Biarkan tetap berpijak di bumi, karena orang-orang yang menginginkan ketinggian di atas manusia lainnya—meskipun mereka pantas mendapatkannya—akan kaudapati beramai-ramai orang lain akan menjatuhkannya. Sedang orang yang merendahkan hatinya terhadap manusia—meski ia memang tidak pantas mendapatkannya—akan kamu lihat orang-orang akan beramai-ramai mengangkatnya.

Seperti pantulan bintang di atas genangan air: meski kaulihat ia berada di bawah, ternyata ia tinggi di langit sana.

Dan terakhir, dalam bahasa Pak Jarwo:
“Tabur edukasi, tabur prestasi, bukan tebar sensasi, apalagi dramatisasi!”(Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter