Kang Maman – Pria Metroseksual vs Pria Macho
Jantan anugerah, tampan juga karunia. Karenanya, menjaga kejantanan dan
ketampanan adalah keharusan, sebagai tanda mensyukuri pemberian Tuhan. Bukan
untuk disombongkan, karena apa yang bisa disombongkan oleh manusia, sementara
kain kafan kita pun sedang dirajut dan bertambah detik demi detik hingga
sempurna saat kematian tiba?
Karenanya, yang paling utama, jantan itu bukan yang bisa menaklukkan
harimau, tapi yang mampu menaklukkan
hawa nafsu. Tampan, bukan semata mampu menaklukkan kaum hawa, tapi yang mampu menaklukkan hawa nafsu. Dan
jantan dan tampan, itu baru terasa jika ia mampu menahan amarah, pada saat
sebenarnya ia boleh untuk marah.
Juga harus diingat:
Tampan dan jantan itu berdurasi, ada akhirnya. Hanya yang baik hati dan menyejukkan hati yang akan abadi dalam kenangan.
Tampan dan jantan itu berdurasi, ada akhirnya. Hanya yang baik hati dan menyejukkan hati yang akan abadi dalam kenangan.
Dan buat
yang tidak merasa tampan atau jantan:
Duniamu tidak akan mati jika kamu disebut tidak tampan atau tidak jantan. Tetapi, duniamu akan betul-betul mati jika kamu sibuk mencela dirimu sendiri.
Duniamu tidak akan mati jika kamu disebut tidak tampan atau tidak jantan. Tetapi, duniamu akan betul-betul mati jika kamu sibuk mencela dirimu sendiri.
Terakhir,
buat perempuan:
Silakan, carilah pasangan yang jantan, tampan, hartawan, dermawan, atau gentleman. Tetapi di atas segalanya, carilah yang beriman! (Maman Suherman)
Silakan, carilah pasangan yang jantan, tampan, hartawan, dermawan, atau gentleman. Tetapi di atas segalanya, carilah yang beriman! (Maman Suherman)
Masya Allah , Sangat Bermanfa'at
BalasHapus