Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Jumat, 02 Oktober 2015

Re:

Oleh: Amma O‘Chem (@amma_chemist)

Re:, wanita yang harus menelan pahitnya hidup dengan menjadi pekerja seks. Bukan inginnya. Bukan pula cita-citanya. PeRempuan yang sejatinya mampu menikmati anugerah diciptakan sebagai wanita, harus tergilas tuntunan kehidupan.

Menyelami kehidupan Re:, membawa saya pada rasa syukur yang amat dalam: Tuhan masih memberi saya kenikmatan luar biasa. Seberapa pelik kehidupan manusia secara umum, lebih lagi pada Re: dengan pekerjaannya yang akan selalu dipandang sebelah mata. Seburuk-buruknya manusia, selalu ada bisikan hati nurani yang tak pernah salah. Begitu juga dalam diri Re:.

Kupikir, Re: tak sendiri. Banyak wanita di luar sana yang menangis merintih ingin “bebas”. Tapi tak mudah. Setan terlalu pintar. Setan? Ya, usahanya membuat Re: selalu merasa terpuruk sangat halus. Bahkan tak tertulis pena. Tapi aku iri pada Re: yang punya semangat untuk membahagiakan buah hatinya. Aku tahu bagaimana rindu dan inginnya memeluk buah hatinya :(

Aku bisa merasakan perang batin yang berkecamuk dalam dadamu, Re:! Rasa dan harap yang selalu ingin bahagia tapi terpasung realita. Tak usah mencela Re: dengan apa yang dikerjakannya. Setidaknya dia tahu itu salah. Beda dengan kita yang (mungkin) merasa selalu suci.

Ketika baca kisah Re:, coba berkaca sudah seperti apa perjuangan kita dalam menaklukkan hidup yang keras ini.

*istirahatlah, Re:*

Terima kasih, Om Maman Suherman, untuk bacaan yang bermanfaat. Ada jalan untuk merenung dan terus bersyukur.



* Diambil dari kultwit @amma_chemist pada 04:51 – 05:12, 2 Oktober 2015
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter