Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 20 April 2015

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 20 April 2015 (Fasilitas Mewah di Kala Krisis)

Kang Maman Fasilitas Mewah di Kala Krisis

Suatu malam, Khalifah Umar bin Abdul-Aziz didatangi saudaranya. Kala itu dia sedang mengerjakan tugas negara di ruang pribadinya; menyelesaikan beberapa berkas negara, diterangi lampu minyak. “Apa yang ingin kamu bicarakan saudaraku, urusan keluarga atau masalah negara?” tanya Umar bin Abdul-Aziz kepada saudaranya. Saudaranya pun menjawab bahwa dia hanya akan membicarakan masalah keluarga, bukan masalah negara.

Saat itu juga Umar bin Abdul-Aziz langsung mematikan lampu itu. Saudaranya pun kaget. “Wahai Khalifah, kenapa engkau matikan lampu itu?” Dengan suara sangat rendah Umar menjawab, “Apa yang akan kamu bicarakan adalah urusan keluarga, bukan urusan negara. Lampu ini milik negara, tidak untuk dipergunakan buat fasilitas pribadi.”

Itulah contoh sederhana, teladan yang mulia bahwa kekuasaan tak selayaknya digunakan untuk urusan pribadi. Mengapa Umar melakukan itu? Terutama karena ia sadar bahwa apa yang diamanatkan, harus dipertanggungjawabkan.

Terucap tadi oleh Cak Lontong bahwa bila jabatan dan fasilitasnya tidak digunakan dengan batin yang bersih atau dijalankan tidak amanah, maka harus diingat, ‘Jabat’ dan ‘Jahat’ hanya beda tipis. Anda terpeleset dari pejabat, akan bisa menjadi penjahat dalam sekejap.

Dan yang terakhir, siapa yang tidak mau mendapat fasilitas dan tunjangan; rumah, mobil, kendaraan pribadi, listrik, pulsa, dan sebagainya?

Fasilitas itu memabukkan, tetapi ingat: Karena mabuk, orang bisa mudah terbakar dan musnah sehingga hilang menjadi tertelan awan, dan cuma menjadi (m)ABU(k) dalam kehidupan. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter