Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 17 November 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 17 November 2014 (Kejahatan di Ruang Publik)

Kang Maman Kejahatan di Ruang Publik

Ada 10 negara teraman di dunia. Dari nomor 1–10, menurut daftar Indeks Perdamaian Global 2014 adalah: Islandia, Denmark, Austria, Selandian Baru, Swiss, Findlandia, Kanada, Jepang, Belgia, dan Norwegia.

Kita bandingkan dengan Indonesia. Denmark, negara teraman nomor 2, misalnya, mencatat: Rata-rata hanya terjadi 25 pembunuhan setiap tahun dalam satu dekade terakhir. Artinya, sebulan cuma 2.

Bayangkan, di Jakarta Timur saja, selama 6 bulan pertama 2013, terdaftar: 600 pidana pembunuhan dan penganiayaan. Tidak aneh jika Indonesia menduduki posisi teraman nomor 54 dari 162 negara di dunia.

Dan, tadi dipaparkan Cici Panda, “Setiap hari ada 20 perempuan menjadi korban kekerasan. 12 di antaranya diperkosa—setiap hari—dan, 4 di ruang publik.” Intinya, ruang publik belum menjadi tempat yang nyaman dan aman. Terminal, jalan raya, angkutan publik, tetap terkesan menyeramkan dan menakutkan dalam memori kolektif masyarakat. Sedihnya, ruang privat sama menakutkannya: 12 korban perkosaan; 4 di ruang publik, 8 di dalam rumah—dilakukan oleh keluarga sendiri.

Banyak penyebab kejahatan di ruang publik, dari “faktor ekonomi,” kata Okky dan Cipan [Cici Panda], sampai “pembiaran oleh negara,” kata Komeng.

Tapi kalau kita menyimak karya Albert Camus, fill art novel “Sampar”, kita akan dapatkan satu pesan indah yang sejalan dengan apa yang pernah diucapkan khalifah Ali bin Abi Thalib bahwa penyebab kejahatan yang tidak pernah boleh diabaikan adalah: Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik.”

Ingat, negara ini dibangun oleh orang-orang pemberani, tapi mengapa anak-cucunya yang baik dan berkumpul di ruang publik malah menjadi sedemikian penakut dan pengecut terhadap pelaku kejahatan? (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter