Kang Maman – Flora dan Fauna
Profesor Hidesaburō Ueno yang sudah tua, hidup sendiri
di Shibuya. Ia hanya ditemani seekor anjing. Setiap hari ke mana pun pergi,
anjing itu selalu menemani—termasuk ketika dia pergi mengajar dan berhenti di
stasiun kereta, anjingnya selalu mengantar setiap pagi, dan setiap pukul 3
sore langsung menjemputnya. Begitu setiap hari.
Sampai pada satu hari, Profesor tidak pernah lagi pulang. Ternyata dia meninggal karena jantung, dan dimakamkan di kota lain. Tapi anjing itu tidak pernah pergi dari stasiun, dan menunggunya selama 9 tahun.
Sampai pada satu hari, Profesor tidak pernah lagi pulang. Ternyata dia meninggal karena jantung, dan dimakamkan di kota lain. Tapi anjing itu tidak pernah pergi dari stasiun, dan menunggunya selama 9 tahun.
Hingga pada satu hari, anjing itu ditemukan oleh penduduk Shibuya
dalam keadaan sudah meninggal, dan untuk penghormatan atas kesetiaannya,
dibuatkanlah patung perunggu anjing di kota Shibuya—yang sekarang tamannya
dijadikan sebagai tempat untuk janji bertemu untuk satu kesetiaan. Itu anjing
yang disebut Hachikō, dan
difilmkan di Hachiko: A Dog’s Tale.
Juga, seekor kucing bernama Karim, yang menyeberang dari Uzbekistan ke Rusia 3.218 kilometer selama 2 tahun untuk menemui tuannya.
Juga, seekor kucing bernama Karim, yang menyeberang dari Uzbekistan ke Rusia 3.218 kilometer selama 2 tahun untuk menemui tuannya.
Jadi, benar
kata teman-teman panelis tadi, “Pohon, hewan, itu makhluk hidup. Mereka tahu
arti kata setia.” Karena agama pun mengajarkan: hewan, pepohonan, bahkan gunung,
tak henti bertasbih dengan setia memuji Sang Pencipta.
Jadi, mari
sayangi lingkungan dan makhluk seisinya, maka mereka akan menyayangimu.
Kesetiaan
akan berbalas kesetiaan, cinta akan berbalas cinta. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar