Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Jumat, 12 September 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 12 September 2014 (Cerita tentang Film Indonesia)

Kang Maman Cerita tentang Film Indonesia

Film adalah jembatan penghubung untuk mendistribusikan beragam ide. Dari ide pemalsuan kehebatan Amerika di Vietnam, seolah-olah cukup dengan satu Rambo saja bisa taklukkan Vietnam, padahal sebaliknya; Arab yang kerap digambarkan selalu penuh dengan teroris, padahal tidak; sampai film yang memotret kisah nyata tentang perenungan kemanusiaan dan kehidupan. Seperti kisah aktivis lingkungan, Erin Brockovich, melawan perusahaan pencemar air minum yang diperankan Julia Roberts. Atau Sokola Rimba yang diperankan Butet, tentang Butet Manurung yang mengajarkan calistung [membaca, menulis, dan menghitung] kepada anak-anak Suku Anak Dalam di hutan Bukit Duabelas. Atau Soe Hok Gie dalam film GIE yang kalimat-kalimat hebatnya kita dengar, diantaranya, “Kita hidup bebas seperti ini karena melawan kesewenang-wenangan. Pemimpin yang tak tahan kritik, boleh masuk keranjang sampah. Dan saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan. Dan, lebih baik diasingkan daripada menyerah kepada kemunafikan!” Sampai-sampai Joni yang diperankan Nicholas Saputra dalam film Janji Joni berujar dalam filmnya, “Film adalah anugerah seni terbesar yang pernah dimiliki manusia.”

Dan film serta bioskop adalah potret bergerak kehidupan manusia itu sendiri, yang punya filosofi indah seperti kata tokoh Pak Ucok dalam Janji Joni, “Hidup ini macam bioskop saja. Kalau kau terlambat, film akan dimulai tanpa kau. Bioskop tak pernah menunggu kau.”

Dan film yang baik, dibuat tidak asal-asalan, dengan persiapan matang, dan riset super serius karena harus menemukan frekuensi yang sama dengan frekuensi batin penontonnya. Persis seperti kalimat dalam Habibie dan Ainun, “Mau ganteng atau tidak, tapi kalau hatinya tidak satu frekuensi, percuma.”

Jadi, ayo cintai film Indonesia, dan jadikan film Indonesia sebagai tuan rumah di negerinya sendiri. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter