Kang Maman – Baby Sitter atau Merawat Sendiri?
Kata Cipan [Cici Panda], “Di Indonesia, gaji baby sitter itu 2 juta.” Di Hollywood, gaji baby sitter plus uang tutup mulut, 1,7 miliar per tahun. Baby sitter yang bekerja di Beyonce dan Jay-Z, digaji 5 miliar per tahun.
Tapi kalau dipikir-pikir, lucu juga hidup ini. Kita meminta-minta sesuatu, tapi setelah mendapatkannya malah menitipkannya kepada orang lain; termasuk dalam soal bayi. Bahkan di titik ekstrem, ada yang tolak menyusui bayinya. Padahal, pemberian ASI [Air Susu Ibu], memiliki paling sedikit 65 manfaat, di antaranya: melindungi ibu dari kanker payudara, kanker indung telur, kanker leher rahim, dan osteoporosis.
Kata Cipan [Cici Panda], “Di Indonesia, gaji baby sitter itu 2 juta.” Di Hollywood, gaji baby sitter plus uang tutup mulut, 1,7 miliar per tahun. Baby sitter yang bekerja di Beyonce dan Jay-Z, digaji 5 miliar per tahun.
Tapi kalau dipikir-pikir, lucu juga hidup ini. Kita meminta-minta sesuatu, tapi setelah mendapatkannya malah menitipkannya kepada orang lain; termasuk dalam soal bayi. Bahkan di titik ekstrem, ada yang tolak menyusui bayinya. Padahal, pemberian ASI [Air Susu Ibu], memiliki paling sedikit 65 manfaat, di antaranya: melindungi ibu dari kanker payudara, kanker indung telur, kanker leher rahim, dan osteoporosis.
Sapi saja tidak pernah memberikan susu manusia pada bayinya. Masa kita
malah sebaliknya?
Tapi okelah, ada istilah “It takes
a village to raise a child”—untuk mengasuh dan membesarkan anak, tidak
bisa dilakukan seorang diri; butuh sekampung untuk bergandengan tangan, dan
bekerja sama melakukan tugas itu (di antaranya ada baby sitter). Tetapi ingat, baby
sitter hanya membantu, bukan menggantikan peran ibu.
Jadi sekali lagi, bayi mungkin butuh pengasuh, tetapi yang lebih utama, bayi lebih butuh sang pengasih: ibu dan bapaknya. (Maman Suherman)
Jadi sekali lagi, bayi mungkin butuh pengasuh, tetapi yang lebih utama, bayi lebih butuh sang pengasih: ibu dan bapaknya. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar