Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Rabu, 09 Juli 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 9 Juli 2014 (Parodi Democrazy - Demokrasi yang Sudah Crazy)

Kang Maman Parodi Democrazy - Demokrasi yang Sudah Crazy

Mem atau meme [baca: mim] dalam ilmu memetika itu semacam kode rahasia perilaku manusia yang bisa jadi pembuka kotak pandora untuk telanjangi serangkaian teknik baru memanipulasi massa yang ada dalam iklan, pidato politik, dan khotbah di TV yang bersifat manipulatif. Jadi, sebentuk keresahan kritis masyarakat terhadap mem yang dahsyat dalam materi iklan Capres.

Misalnya saja, ada mem begini, “Meski di dalam kata ‘pemimpin’ ada kata ‘mimpi’, bukan berarti pemimpin cukup kasih mimpi tanpa bukti nyata yang dijanjikannya.

Pemimpin adalah pegangan warga untuk memimpin mencapai tujuan. Dan, meski di dalam kata ‘pegangan’ ada kata ‘angan’, jangan cuma kasih angan kepada masyarakat. Mem seperti ini baik karena tak ada warga yang ingin negerinya jadi bangsa kasihan gara-gara pemimpinnya koplak.

Seperti mem yang pernah dibuat Kahlil Gibran, mem “Bangsa Kasihan”. Begini bunyi mem Kahlil Gibran itu: 

“Kasihan bangsa yang memakai pakaian
yang tidak ditenunnya,
memakan roti dari gandum yang tidak dituainya
dan meminum anggur yang tidak diperasnya.

Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh
menjadi pahlawan,
dan menganggap penindasan penjajah
sebagai hadiah.

...

Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara
kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan,
tidak sesumbar kecuali direruntuhan,
dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya
sudah berada di antara pedang dan landasan.

Kasihan bangsa yang negarawannya serigala,
falsafahnya karung nasi,
dan senimannya cuma tukang tambal dan tukang tiru.

Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya
dengan trompet kehormatan
namun melepasnya dengan cacian,
hanya untuk menyambut penguasa baru lain
dengan trompet lagi.

Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu
menghitung tahun-tahun berlalu
dan orang kuatnya masih dalam gendongan.

Kasihan bangsa yang terpecah-belah,
dan masing-masing mengangap dirinya
sebagai satu bangsa.” 

Jadi, sekali lagi, agar tak jadi bangsa pillihan dan bangsa kasihan, orang pun membuat meme di Twitter: “Pilihlah pemimpin dengan kritis, karena 5 menit di kotak suara untuk nasib bangsa 5 tahun ke depan.”

Kalau sampai salah, kita akan mendirikan PLTAM yang baru: Perusahaan Listrik Tenaga Air Mata, sebab kesedihan dan air mata rakyat sudah sangat cukup untuk itu!

Dan, untuk pemimpin yang terpilih, jangan sampai kami datang ke depan rumah Anda dan menyerahkan mem seperti ini: EVERYBODY KNEW YOU'RE LIAR! (Maman Suherman)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter