Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Kamis, 19 Juni 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 19 Juni 2014 (Black Campaign)

Kang Maman Black Campaign

Dari semua yang dibicarakan tentang black campaign hari ini, itu tergambar jelas dalam salah satu lirik yang paling indah menurut saya, digambarkan dengan tepat oleh Iwan Fals dalam lagu Sumbang:

“...
Lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita
Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan
Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan
Menyerang dalam gelap

(Nah, ini karakter para pelaku black campaign:)

Ia “Memburu kala haru dengan cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu”

Mereka adalah “Setan-setan politik
Yang selalu datang mencekik
Walau di masa paceklik
Tetap mencekik

Apakah selamanya politik itu kejam?
Apakah selamanya dia datang 'tuk menghantam?
Atau memang itu yang sudah digariskan
Mereka cuma bisa menjilat, menghasut, menindas, dan memperkosa hak-hak sewajarnya

Mereka adalah “Maling teriak maling
Sembunyi balik dinding
Pengecut, lalu lari terkencing kencing
Tikam dari belakang
Lawan lengah diterjang
Lalu sibuk mencari kambing hitam
...”

Lagu Iwan ini sungguh abadi dan entah berakhir sampai kapan. Dan dari pembicaraan tadi, ada pesan yang sangat menarik disampaikan teman-teman di sini bahwa sedari awal, sadarkah kita bahwa sosok yang dikampanye-kotorkan adalah saudara kita sendiri juga? Sadarkah bahwa salah satu strategi terendah dalam kehidupan manusia adalah merendahkan orang lain serendah-rendahnya agar diri sendiri terlihat lebih tinggi?

Padahal sungguh lebih elegan jika diri kita memang lebih tinggi karena orang lain mengakui bahwa kita memang lebih berkualitas, lebih berprestasi, dan lebih hebat dibanding orang lain.

Para pelempar sampah ke halaman orang lain biasanya pemilik sampah yang rumahnya sendiri sudah tidak bisa menampung sampah yang dimilikinya.

Jadi, daripada menjadi pemfitnah dalam bidang politik, lebih indah mendengar kata mantan presiden Amerika Serikat, Richard Nixon:

“Daripada menjadi tukang fitnah, lebih baik menyikat lantai dan mencuci pispot karena itu sama mulianya seperti menjadi presiden.” (Maman Suherman)
Share:

1 komentar:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter