Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 28 Maret 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 28 Maret 2016 (Independen vs Parpol)

Kang Maman Independen vs Parpol

Kalau ada kegusaran, “Kenapa tidak lewat jalur parpol dan malah memilih jalur perorangan?” Jawabannya sederhana: “Kenapa tidak? Toh, undang-undang memperbolehkan dengan sejumlah persyaratan.”

Justru ini menjadi momentum bagi partai politik untuk melakukan introspeksi: Apakah mereka selama ini sudah sedemikian “terjebak” dalam masalah ideologi partai semata, dan calon-calonnya hanya ditentukan oleh segelintir elite partai, dan menjadikan calonnya semata sebagai petugas parpol, dan tidak lagi melihat kebutuhan masyarakat yang sangat merindukan figur yang mampu memberikan harapan, juga mampu memberikan perubahan—figur yang bisa menjadi petugas rakyat, bukan semata petugas partai.

Jadi sebenarnya tadi terlihat dari perdebatan teman-teman di sini:
Bukan soal jalurnya (perseorangan atau parpol) yang menjadi kunci masalah, tetapi apakah calon-calon tersebut mau berpihak dan memahami derita rakyat dan berjuang untuk rakyat, bukan semata untuk kepentingan orang-orang atau partai yang mendukungnya.

Persoalan mahar disinggung. Jalur partai atau perseorangan pasti sama-sama membutuhkan biaya dan dana operasional kampanye (itu sudah ada aturannya). Dan calon pemimpin harus bisa meyakinkan publik bahwa dana-dana itu tidak akan menyanderanya saat kelak terpilih, yang bisa menjadi bibit potensial untuk berperilaku koruptif.

Kesimpulannya, melalui jalur apa pun, panelis ILK meyakinkan, siapa pun bakal calon dan calon pemimpin daerah:
Jika engkau lurus, tulus, dan tegas berjuang untuk rakyat, engkau akan lulus menjalankan tanggung jawabmu. Tapi jika engkau semata demi dan karena fulus serta penuh akal bulus, cepat atau lambat alam akan memberikanmu cap: FALSE.

Dan pemimpin mewujudkan harapan, bukan membikin harap-harap cemas. (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter