Kang Maman – Horor
“Horor banyak genre,” tekan Ronal. Juga bahasan tentang film
horor, sungguh sangat banyak. Dari tentang film horor terseram (paling
menakutkan), paling bagus penggarapannya, paling laris, sampai film horor yang
paling tidak layak ditonton—karena saking menyeramkannya.
Salah satu media menyebut “The Exorcist”—seperti yang
disebut Ronal tadi—sebagai salah satu film tak layak ditonton saking seramnya.
Dan itu karena dukungan make up dan properti yang begitu dahsyat hingga
menimbulkan efek sangat mengerikan plus menjijikkan.
Begitu juga “Eraserhead”, yang disutradarai David Lynch
tentang seorang pria yang harus merawat sendiri bayinya yang berbentuk seperti alien.
“Cannibal Holocaust”, yang menampilkan ritual kanibalisme dengan sangat
detail; dari awal sampai akhir, kita akan menemukan darah dan usus yang
berserakan di mana-mana. Atau “Audition”, film horor produksi Jepang
yang sangat mengerikan, sampai pengamat menyebut “siap-siap muntah di tengah
film.”
Yang menarik, ada sisi positif yang terselip dalam fenomena
film horor. Saking hebatnya pengaruh “The Exorcist”, gereja-gereja di
Amerika Serikat mengaku mengalami peningkatan jemaat hingga akhir era '70-an.
Sebagian besar jemaat tersebut mengaku mencari perlindungan dari roh jahat
setelah menonton film itu. Rupanya peristiwa horor makin mendekatkan diri pada
kekuatan penuh perlindungan.
Dari fenomena “The Exorcist” kita mendapatkan:
Menghadapi roh jahat dan hantu? Tuhan pegangan dan
pelindungku. [segmen 2]
***
Saya coba membuat notulensi-nya dengan empat slide
manual.
Semua bisa jadi sumber inspirasi tak terkecuali hal-hal yang
berbau horor, hal-hal yang bellieve or not (boleh percaya boleh tidak).
Dan untuk yang satu ini, percayalah, manusia sanggup mengubah hal-hal yang
boleh percaya boleh tidak menjadi harus percaya: bahwa horor sanggung diubah menjadi honor yang berlimpah.
Buktinya, menurut Rappler, “Danur (2017)”, dalam
waktu sepekan berhasil menembus angka lebih dari satu juta, dengan pendapatan
kotor 41,8 miliar. Dan kabarnya, sekarang, tercatat 2,7 juta penonton dengan penghasilan
lebih dari 98 miliar. Juga “Tali Pocong Perawan (2008)”, 37,8 M; “Air
Terjun Pengantin (2009)”, 37,1; “Terowongan Casablanca (2007)”, 33,2
miliar; dan “Setan Budeg”, 30,4 miliar.
Horor, adalah bagian dari hidup yang sungguh imajinatif.
Bagi seorang kreator, berlakulah satu hal, seperti kata
Albert Einstein, “Logika akan membawamu dari A ke B—semata itu. Tapi imajinasi
akan membawamu ke mana pun kamu.”
Karenanya, ayo terus berimajinasi, mari terus bermimpi
dengan prinsip yang sederhana: Dream it, share it, grow it, dan do it.
Dan terakhir, ada pendapat yang menarik untuk dipikirkan
oleh para kreator—silakan percaya, silakan juga tidak:
Sebebas-bebasnya berimajinasi, film maker juga tahu: boleh
tidak realistis, asal logis. itulah film horor. (Maman Suherman)
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny