Kang Maman – Musikku Laguku
Selain menarik karena membebaskan personelnya mengeksplorasi diri di luar GIGI, kata Ronal tadi, juga menarik menyimak lirik-lirik lagu dari grup yang
resmi dibentuk 22 Maret 1994 ini, karena kita akan temukan konsistensi perasaan
hati. Padukan lagu “Hinakah” dan “Hasrat”, misalnya. Dalam “Hinakah”:
Kadang ku merasa lelah dan jemu ada di sisimu
Kadang ku merasa lepas tanpamu ada di sisiku
Hanya kadang ku merindu desahmu merangkup kalbu
Sepertinya bosan, tapi hanya kau yang kuingat selamanya
Dan di penutup “Hasrat”:
Biarlah semua ini berlalu dengan pasti
Cinta tak mudah 'tuk dimengerti
Begitulah cinta, ada pasang surut. Rindu dan bosan menjadi dua sisi dari
satu mata uang cinta. Cinta tak mudah untuk dimengerti, karena sekali
lagi, cinta bukan kata kerja, bukan kata benda yang bisa tertakar dan terukur,
tapi kata hati.
Lalu bagaimana harus menghadapi persoalan cinta?
Jawabannya ada di lirik terakhir lalu “Janji”:
O janjiku takkan pernah kulepas selamanya
O janjiku kuikuti kata hatiku
Dalam mencinta, GIGI mengingatkan ikuti kata hati, bukan yang lain. Dan
hatimu pasti tak akan beralih dari seseorang yang padanya dunia indah, dunia
tercipta—begitu digambarkan GIGI di lirik terakhir lagu “Angan”.
Terakhir, dengan cinta apa yang sebenarnya dicari manusia? Jawabannya
masih pada judul lagu yang dinyanyikan GIGI: dengan cinta, kita mencari pintu
sorga. Karena dengan dukungan keluarga, cinta memuliakan, bukan
menghinakan. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar