Kang
Maman – ILK-Siana
Sumbu pendek
tak cuma bisa meledakkan orang lain, tapi yang lebih utama meledakkan diri
sendiri (mempermalukan diri dan keluarga sendiri).
Tetapi mari
memaafkan Ibu Dora sekaligus belajar dari dia, kata Kiky tadi, karena dia sudah
berani mengaku salah dan meminta maaf—dua hal yang sudah sulit dilakukan banyak
orang saat ini. Salah malah ngamuk dan ngajak berantem.
Dan, ingat
kata Ronal, “Setiap satu menit amarahmu, hapuskan 60 detik bahagiamu.”
Jadi, belajarlah dari anak kecil: berbahagia dengan telolet, tidak
bikin tulalit, tidak bikin rumit, tidak bikin hidup makin sulit. [segmen
2]
*Segmen 1: Dora
Natalia vs Aiptu Sutisna
*Segmen 2: Om,
Telolet, Om!
***
Kalau tadi
kita serius menyimak pernyataan Kang Denny di akhir segmen 3, kita akan dapat
pesan tersurat yang tak pernah bosan-bosannya disampaikan di Indonesia Lawak Klub:
Indahnya
keberagaman tradisi-tradisi di muka bumi dalam menyambut dan menebar damai,
juga dalam menyambut tahun baru, sekali lagi mengajarkan: pelangi indah karena
berwarna-warni.
Keberagaman
itu anugerah, bukan untuk diseragamkan. [segmen 4]
*Segmen 3: Tradisi Natal dan Tahun Baru
*Segmen 4: Kaleidoskop 2016
***
Dalam resolusi,
yang utama itu ketulusan hati, bukan kefasihan lidah. Silakan beresolusi, apa pun
sebebas-bebasnya, hanya satu yang bisa diingatkan teman-teman di ILK:
Belajarlah
dari fenomena telolet. Bahwa bahagia itu sederhana, jika kamu menikmati tidak
seorang diri, tetapi mau berbagi dan mensyukuri.
Dan, buat saudara-saudaraku
umat kristiani:
Berbahagialah
di perayaan natalmu; damai di langit, damai di bumi, damai di hati. (Maman
Suherman)
*Segmen 5:
Resolusi 2017