Bahkan pencinta
binatang pun wajib memahami animal welfare seperti diucapkan Jo dari
Garda Satwa, dan five of freedom diucapkan Cak Lontong, sebagai
keharusan dasar memperlakukan hewan.
Animal welfare atau kesejahteraan hewan adalah
upaya yang timbul dari kepedulian manusia untuk memberikan lingkungan yang
sesuai untuk binatang agar dapat meningkatkan kualitas hidup hewan peliharaan, khususnya
yang terikat dan terkurung. Bahkan untuk semua jenis binatang, termasuk yang
hidup di alam liar.
Dalam animal
welfare dikenal lima kebebasan yang harus dimiliki hewan peliharaan untuk
dapat hidup layak dan normal. [1] Bebas dari lapar dan haus, [2] bebas dari
panas dan rasa tidak nyaman secara fisik, [3] bebas dari luka penyakit dan
sakit, [4] bebas mengekspresikan perilaku normal dan alami yang dilakukan
dengan penyediaan ruang dan kandang yang memadai dan fasilitas yang sesuai
dengan perilaku alami hewan (termasuk mencarikannya pasangan), dan terakhir [5]
bebas dari rasa takut dan penderitaan, termasuk stres—seperti konflik dengan
spesies lain atau gangguan predator.
Betul kata Gandhi
dilansir Ronal tadi, kebesaran sebuah bangsa dan moral bangsa itu bisa dilihat
dari caranya memperlakukan hewan, tak cuma memperlakukan manusia. Karena tadi
sudah dicontohkan oleh Tya, hewan pun tak ubahnya manusia, bahkan mungkin lebih
manusiawi dari sebagian manusia itu sendiri.
Sebagai contoh
tambahan, seorang prajurit marinir bernama Jon Tumilson tewas setelah
menjalankan tugasnya. Saat penghormatan terakhir sedang dilakukan, anjing
peliharaannya terduduk lemas berada di samping peti mati tuannya, seperti
memperlihatkan dukanya yang dalam.
Dan beberapa tahun
yang lalu, ketika Australia mengalami bencana kebakaran hutan yang luar biasa,
terdapat pemandangan yang terekam kamera: seekor koala berjalan teramat lemas;
ia ditemukan seorang anggota pemadam kebakaran yang kemudian memberikannya
sebotol air minum. Tahukah apa yang dilakukan koala setelah melepas dahaganya?
Ia memeluk erat pria tersebut, sebagai wujud rasa terima kasihnya dan tak
hendak melepaskannya.
Meskipun binatang
tidak dianugerahi kemampuan berpikir seperti manusia, tetapi kisah-kisah tadi telah
membuktikan bahwa binatang juga mampu berteman baik dengan manusia.
Lebih dari
itu, jika manusia merasa diri makhluk paling sempurna dan mulia, sesekali belajarlah
dari hewan. Hewan saja tahu arti cinta, kesetiaan, melindungi dengan tulus, dan
tahu berbalas budi. Mengapa sifat-sifat mulia ini kerap kalian lupakan sebagai
manusia? Atau, kini, manusia lebih jalang dan lebih binatang dari binatang itu
sendiri? (Maman Suherman)