Kang Maman – Rambutku Mahkotaku
Belajarlah dari
tukang cukur. Meski diberi kebebasan memegang kepala, merawat mahkota orang
lain, mereka tak pernah berniat untuk menguasai dan merebut mahkota itu.
Sebaliknya, tetap berusaha semaksimal mungkin membuat orang lain makin cantik, makin
ganteng, dan terpuaskan.
Dari tukang cukur
kita belajar: kalau diberi amanah, tidak khianat. Dan karena bisa menjaga
amanah, orang akan selalu datang dan datang lagi kepadanya untuk minta dirawat,
dipotong, dirapikan, dan digayakan bentuk rambutnya.
Segaya apa pun
potongan rambutmu, sebagus apa pun bentuk rambutmu, ingat satu pelajaran
berharga yang sangat filosofis: Bahagia itu bukan memesona, tapi terpesona.
Terakhir, tema
acara kita malam ini adalah “Rambutku Mahkotaku”. Ada pelajaran indah
tentang mahkota:
“Jangan kelamaan
mengenakan dan mengagung-agungkan mahkota di atas kepalamu karena bisa membuatmu
tak bakal mampu dan mau lagi menunduk ke bawah; menjadi sangat angkuh karena
selalu takut kalau menunduk ke bawah, mahkota akan jatuh menggelinding dan
hilang.”
Jadi, lebih baik
taruh mahkotamu di hatimu daripada di kepalamu. Karena bercukur itu baik, bersyukur
jauh lebih baik. (Maman Suherman)