Kang Maman – Indonesia Masa Gini?
Fenomena kampus atau gelar ilegal, bangga
dengan atribut palsu, memperlihatkan sebagian masyarakat kita masih mengidap
penyakit feodalistik; mengagumi dan
mengagungkan gelar dan atribut.
Manusia seperti itu tak mementingkan ilmu,
skill, kompetensi, apalagi karakter
personal. Ia hanya pentingkan gelar dan secarik kertas bernama ijazah. Manusia
semacam ini kalau datang ke seminar, tak berharap ilmu, hanya kejar sertifikat.
Begitu juga kalau kuliah; daftar, bayar, tapi
tidak kuliah karena yang dicari bukan ilmu.
Mau gelar, tapi tak mau belajar. Itu seperti orang yang mencuri dengan cara
membeli. Dan orang seperti ini sebaiknya diingatkan dengan filosofi Jawa, “Sopo sing kelangan bakal diparingi, sopo sing
nyolong bakal kelangan (Siapa kehilangan bakal diberi, tetapi siapa yang
mencuri gelar bakal kehilangan harga diri).”
Karenanya, panelis di sini bersepakat
mengingatkan, “Hidup adalah belajar, bukan semata kejar gelar.” Karena ilmu
bukan ilusi, bukan benda semu, cukup dengan menjamu langsung ketemu.
Pangkat dan atribut tak identik dengan harkat
dan martabat. Jadi, jaga harkat dan martabat bukan dengan atribut, tapi dengan attitude (perilaku).
Jadilah pembelajar, bukan pembeli gelar!
Karena pembeli gelar sungguh tak punya nalar, dan begitu kebongkar hidupnya akan kelar. Sama seperti pembakar hutan; siapa
yang menabur asap, akan menuai azab!
Dan (semoga), badai pasti berlalu. (Maman
Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar