Kang Maman – Indonesia Kekinian
Tema malam ini sungguh beragam, persis rasa permen manis-asam-asin rame rasanya. Demikianlah hidup dan
kehidupan ini, berwarna-warni.
Di segmen awal, Setya Novanto,
Fadli Zon, dan Donald Trump. Betul kata Pak Jarwo, ada jargon satire, “Politik
tidak boleh salah, tapi boleh
berbohong.” Namun, rakyat yang masih punya mata hati dan tidak “terbeli”, hanya
inginkan satu hal: Wakilnya tidak boleh berbohong.
Dalam politik, sejumlah alasan bisa jadi mainan kata penutup
kebohongan. Tapi kalau terbiasa
menabur kebohongan, bersiaplah menuai balasan kehancuran.
***
Tentang batasan pacaran. Bukankah
di dalam kata ‘pacaran’ ada kata ‘acar’?
Pacaran bukan hal utama, hanya cacahan kecil mentimun dan bawang di
tepi piring kehidupan. Ada atau tidak, bukan menu utama dan tidak bisa menjadi
pengganti menu utama. Jadi, benar kata Kang Denny, “Menu utama pelajar:
belajar, bukan berpacaran.”
***
Tentang kereta cepat. Yang
utama bukan soal cepatnya, tapi
tepatnya keputusan yang diambil.
***
Dan tentang perkuliahan. Kalau
bisa cepat, mengapa ditunda-tunda? Kan kursinya bisa dipakai oleh adik-adik
kita yang lulus SMA, yang juga ingin merasakan bangku kuliah?
***
Kesimpulan terakhir:
Terhadap siapa pun—pelajar, mahasiswa, apalagi jika sudah menjadi
pejabat publik atau wakil rakyat yang wajib memegang amanah seperti Fadli Zon
atau Setya Novanto—jadilah 4 kartu as dalam 52 minggu kartu kehidupan tahun
demi tahun, yaitu: Jadilah orang-orang yang tidak cuma bekerja keras, tetapi
juga bekerja cerdas, bekerja ikhlas, dan bekerja tuntas, agar hidupmu menjadi
berkualitas! (Maman Suherman)