Kang Maman – Terjerat Diskon
Voucher diskon lahir dari
pemikiran pebisnis Amerika Serikat bernama Asa [Griggs] Candler, yang pertama
kali digunakan oleh produk minuman bersoda pada tahun 1887, dan berdampak
sangat dahsyat.
Hanya dalam beberapa tahun, 1 dari 9 warga di seluruh Amerika Serikat
telah meminum minuman bersoda itu, yang sebelumnya sama sekali tak pernah
diperhitungkan. Dan sejak saat itu, beragam tawaran diskon pun menjadi salah
satu strategi marketing beragam
produk.
Menurut Akbar, ada 2 paradigma konsumen: 1) Beli karena kebutuhan;
atau 2) Kebutuhannya membeli. Anda ada di posisi yang mana?
Apa pun pilihannya, ingat kata Cipan [Cici Panda], “Meski lagi perang
diskon, jangan lupa, diskon itu untuk penghematan, bukan untuk pemborosan.”
Jadi, beli yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Atau kata orang Betawi,
sale sale di mane-mane, jangan sampai
bikin buta mata dan sale langkah
kalau tak mau jerat diskon berubah jadi terjerat utang, dan kedatangan tamu
bernama debt collector! (Maman
Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar