Kang Maman – Kok Belum Nikah?
Menikah bukan akhir, justru awal
perjalanan panjang untuk mengayuh biduk berdua. Tidak sendiri lagi di tengah
samudra kehidupan yang kadang tenang menghanyutkan, namun tak jarang penuh
debur gelombang yang mengombang-ambing.
Jika belum penuhi persyaratan, ya jangan dipaksakan hanya demi
menyenangkan mata orang. Toh, sendiri bisa jadi lebih baik asal bahagia,
daripada berdua tapi penuh derita dan siksaan. Tapi juga jangan karena
terus-terusan beralasan belum siap, lalu tidak menikah. Karena ada janji Tuhan
di dalamnya, sesuai dengan sabda Rasul, “Kawinkanlah orang-orang yang masih
sendirian di antaramu. Sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan
rezeki, dan menambah keluhuran mereka.” Jadi, jangan takut miskin karena nikah!
Jika jodoh telah mengetuk pintu hatimu, buka, sambut, dan terimalah.
Lalu berakit-rakit ke penghulu, berenang-renang ke pelaminan. Berjuang teguh
tegakkan janji setia yang telah diakadkan dan getarkan arasy Allah, demi
mencapai pantai Samawa (sakinah, mawadah, wa rahmah); penuh damai, bertabur
cinta, dan kasih sayang, dalam bingkai kelembutan, dekap kasih dan penuh cinta
dari karunia Ilahi.
Teringat sabdamu ya Rasul—tadi disampaikan secara tersirat oleh
Ust. Maulana—“Sesungguhnya apabila seorang suami memandang istrinya dengan
kasih sayang, dan istrinya juga memandang suaminya dengan kasih sayang, maka
Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih dan sayang. Dan apabila
seorang suami memegangi jemari istrinya dengan kasih sayang, maka
berjatuhanlah dosa-dosa dari segala
jemari keduanya.”
Dan buat teman-teman yang masih menunda nikah, padahal sebenarnya sudah
penuhi persyaratan, pertimbangkan ajakan singkat ini: Mblo,
menikahlah! Jadi mantan atau manten, naik ke pelaminan atau cuma lamunan, beda tipis. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar