Kang Maman – India Lawak Klub
Ada satu buku yang ungkap utang dunia kepada India: The Wonder That Was
India – A.L. Basham.
Di situ tertulis,
India memiliki berbagai penemuan mengenai ilmu pengetahuan, astronomi, agama,
sains, filosofi, pengobatan, matematika, ilmu ukur, astronomi, sampai olahraga
catur. Itu dari India—jelas dikatakan oleh Ronal tadi.
Jadi, terlepas suka atau tidak dengan invasi india dalam budaya, bukan
hal baru dan harus kita akui. Jadi, mari ucapkan hari ini: Habis Korea
terbitlah India, kembali di layar kaca kita.
Dan invasi yang diawali Mahabharata, hanyalah pengulangan fenomena '90-an ketika sebuah stasiun TV juga menayangkan cerita yang sama dan meledak.
Dan invasi yang diawali Mahabharata, hanyalah pengulangan fenomena '90-an ketika sebuah stasiun TV juga menayangkan cerita yang sama dan meledak.
Jadi, mari belajar dari apa yang tadi dikutip Pak Jarwo, dari kata-kata
bijak Mahatma Gandhi yang menurut amatan menjadi rumusan mengapa film dan
sinetron India bisa sedemikian menjelajah dunia. Gandhi bilang, “Bila kamu
punya kebenaran, maka kebenaran itu harus ditambah dengan cinta, atau pesan dan
pembawanya akan ditolak.” Mereka yakin dengan kebudayaannya, mereka kemas penuh
cinta, dengan cerita cinta dan lagu-lagu cinta yang melambungkan, dan mereka
yakin akan diterima dunia. Dan itu terbukti.
Pertanyaannya, akankah rating
atau sharing membuat kebanggaan
menjadi tuan rumah di negeri sendiri menjadi tidak ada lagi?
Lagi-lagi teringat Gandhi yang anti-kekerasan yang berujar, “Tidak ada orang yang bisa menyakitiku tanpa izinku.”
Lagi-lagi teringat Gandhi yang anti-kekerasan yang berujar, “Tidak ada orang yang bisa menyakitiku tanpa izinku.”
Jadi kalau ingin melihat layar kaca kita, layar lebar kita, sesemarak
dan sedahsyat sinema India, Gandhi lagi-lagi kasih kunci, “Jadilah bagian dari
perubahan yang ingin kamu saksikan!” You
must be the change you want to see in the world! Karena mencintai produksi
dalam negeri, jangan berhenti sebatas jargon, tapi buktikan!
Lagi-lagi masih dari Gandhi, “Mereka tidak dapat mengambil harga diri
kita, apalagi cuma sebatas layar kaca kita kalau tidak kita yang memberikannya
kepada mereka.” Dan yang terpenting, jauh lebih baik belajar dari kelebihan
orang lain daripada menyalahkan orang itu. Jangan dengki dengan kelebihan
orang, tapi justru belajar dari mereka! (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar